Mohon tunggu...
Teti Taryani
Teti Taryani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang suka menulis. Author novel: Rembulan Merindu, Gerai Kasih, Dalam Bingkai Pusaran Cinta. Kumcer: Amplop buat Ibu, Meramu Cinta, Ilalang di Padang Tandus. Penelitian: Praktik Kerja Industri dalam Pendidikan Sistem Ganda. Kumpulan fikmin Sunda: Batok Bulu Eusi Madu, Kicimpring Bengras.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jangan Abai pada Pesan Khusus untuk Lisan dan Tangan

25 Januari 2023   15:26 Diperbarui: 25 Januari 2023   16:08 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangan-tangan mungil (Dokpri)

Oleh: Teti Taryani

Dalam kehidupan yang penuh dengan serba-serbi peristiwa, perubahan pola pikir, segala hal yang berbingkai perkembangan dan kemajuan Iptek, sudah tentu setiap orang akan menjalani kehidupan ini seiring dengan zaman yang menyertainya. 

Perkembangan ilmu dan teknologi tak bsa terbendung lagi. Informasi dan perubahan terus melaju. Orang yang tidak mempersiapkan diri dengan laju perubahan zaman, sepertinya bakal berjalan tertatih-tatih bahkan terseret-seret untuk mengimbanginya.

Ketidaksiapan ini bisa memunculkan konflik pribadi dan konflik sosial. Orang akan menghujat diri sendiri, merasa bersalah, merasa ketinggalan zaman, bahkan membenci diri sendiri karena tidak mampu bergerak cepat. 

Jika hanya berjalan di tempat dan terlalu lena dengan keadaan, seseorang akan tertinggal jauh di belakang. Padahal perkembangan hidup dan kehidupan melaju dengan cepat.

Sementara itu, selaku penumpang zaman yang melaju dengan kecepatan yang tak bisa diprediksi, kita harus bagaimana? Tentu saja agar tidak mudah terombang-ambing, kita perlu menerapkan prinsip hidup sejalan dengan aturan Sang Maha Pemberi Hidup. Semua anggota tubuh harus sinkron dengan gerak laju kehidupan sambil tetap berada di jalan-Nya.

Seseorang akan memiliki keutamaan diri jika memiliki akhlak yang baik. Hal ini sering disampaikan dalam kajian di berbagai kesempatan. Salah satu cermin akhlak yang baik adalah menjaga lisan dan tangan. Kedua hal utama ini terlihat sepele namun bisa berdampak besar.

Lisan yang baik adalah ucapan yang dikeluarkan senantiasa bermanfaat bagi sesama. Kalimat yang disampaikan selalu menyejukkan. Pernyataan yang disampaikan memiliki nuansa damai.

Sebaris hadis yang selalu melekat dalam ingatan saya tentang perintah menjaga anggota tubuh yaitu menjaga lisan dan tangan. Bahwa "keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan." (HR Al-Bukhari); sungguh saya yakini kebenarannya.

Sedangkan tangan bermakna lengan dan jemari. Orang baik itu selalu menjaga tangan dan jemarinya. Jika di masa lalu menjaga tangan berarti terhindar dari perbuatan kasar tercela yaitu mencuri dan memukul, maka pada masa kini menjaga tangan maknanya jadi bertambah. Hal ini pernah disampaikan oleh Ustaz Hanan Attaki dalam ceramahnya tentang akhlak mulia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun