Mohon tunggu...
Teti Taryani
Teti Taryani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang suka menulis. Author novel: Rembulan Merindu, Gerai Kasih, Dalam Bingkai Pusaran Cinta. Kumcer: Amplop buat Ibu, Meramu Cinta, Ilalang di Padang Tandus. Penelitian: Praktik Kerja Industri dalam Pendidikan Sistem Ganda. Kumpulan fikmin Sunda: Batok Bulu Eusi Madu, Kicimpring Bengras.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan dan Rindu

30 November 2022   13:54 Diperbarui: 30 November 2022   14:00 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan baru saja tiba di keping senja
meredupkan binar mentari
mengguyur mesra sesaat
mengukir genangan
berbayang paras yang kurindu

Malam yang kian merapat
segera menghapus petang
terburu-buru kutuliskan namamu
agar tercatat dalam sisa rintik yang syahdu
meski cerita telah usai sejak lama
kau dan aku tak lagi kita
namun rindu yang membebat harap
untukmu tak pernah sirna.

Di punggung malam yang kian membungkuk
hujan reda tanpa diminta
rinai tersapu angin pegunungan
gigil membawa serta namamu
bersama rindu
yang tak berkesudahan.

**

 

Tasikmalaya, 30112022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun