Hujan baru saja tiba di keping senja
meredupkan binar mentari
mengguyur mesra sesaat
mengukir genangan
berbayang paras yang kurindu
Malam yang kian merapat
segera menghapus petang
terburu-buru kutuliskan namamu
agar tercatat dalam sisa rintik yang syahdu
meski cerita telah usai sejak lama
kau dan aku tak lagi kita
namun rindu yang membebat harap
untukmu tak pernah sirna.
Di punggung malam yang kian membungkuk
hujan reda tanpa diminta
rinai tersapu angin pegunungan
gigil membawa serta namamu
bersama rindu
yang tak berkesudahan.
**
Â
Tasikmalaya, 30112022