Hal ini dapat diwujudkan jika guru selalu siap dengan perubahan, memiliki daya juang, serta memiliki prinsip yang jelas. Satu hal yang menjadi penghambat guru dalam meningkatkan kreativitasnya adalah masih melekatnya kata ‘atuda’ dalam melaksanakan tugas.
Dalam bahasa Sunda, kata tersebut dipakai untuk mencari-cari alasan agar terhindar dari pekerjaan yang tidak diinginkan. ‘Atuda’ ini menjadi pembenaran atas rasa malas dan penolakan dirinya keluar dari zona nyaman. Dia berusaha menghindari masalah dengan dalih yang tak jelas.
Oleh karena itu, alangkah baiknya jika ‘atuda’ diganti dengan prinsip ‘walaupun’. Maksudnya, walaupun repot, guru harus memiliki kemauan untuk mengembangkan diri agar menjadi guru yang sesuai dengan perkembangan zaman.Â
Walaupun menguras tenaga, guru harus mencari berbagai cara agar mampu mengantarkan peserta didik menggali potensi yang harus dimilikinya.Â
Walaupun sangat menguras energi karena harus terus meningkatkan kemampuan diri, tak masalah asalkan pengetahuan dan kemampuan guru bermanfaat dalam membuka jalan keberhasilan bagi peserta didik.
Jadi, mari siapkan diri agar menjadi guru yang merdeka mengajar dan selalu siap belajar.