Mohon tunggu...
Teti Rohaeti
Teti Rohaeti Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga

Ketika lisan tidak memiliki peluang untuk menyampaikan pikirannya, maka tulisan akan mewakilinya.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Operasi Kuretase Menggunakan BPJS di Bandung

17 Mei 2019   15:02 Diperbarui: 2 Agustus 2021   15:12 2451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kuretase (Sumber gambar https://safeparenthood.org)

Namun sayang dokter menyatakan janin tidak berkembang (BO) tidak ada jaringan darah yg terhubung ke janin dan tidak ada denyut jantungnya lagi, dokter menyarankan untuk operasi kuretase sesegera mungkin. 

Innalillahi wa inna ilaihi raajiuun.. Allah maha mengetahui yang terbaik untuk umatnya.

Esok harinya karena merasa takut dengan operasi (saya belum pernah operasi sebelumnya), saya minta rujukan ke faskes pertama untuk ke RS Ginekolog RS. Muhammadiyah Bandung menggunakan asuransi BPJS yang saya miliki sejak lama, dengan indikasi yang diberikan dokter ginekolog di RS TNI AU Sulaiman. 

Hari itu juga saya daftar ke spesialis poli kandungan, dengan hanya membayar Rp10rb untuk kartu pasien, dokter neilvy spog yang sedang praktek di poli memeriksa kembali dengan USG yg tersedia di ruangannya, kondisinya sama saja dengan kemarin, disana janin nampak tidak keliatan karena memang sudah meninggal dalam kandungan, namun untuk memastikan kondisi janin lebih lanjut (sudah SOP barangkali) beliau merujuk untuk USG lanjutan di pusat laboratorium dan radiologi. 

Walaupun saya pun saya merasa hal itu akan sia-sia saja, tapi saya ikuti saja prosedur tersebut. Gak usah bayar juga kan...!? daftar laboratorium USG dengan biaya ditanggung BPJS. Hasilnya baru bisa diserahkan ke dokter yang menangani itu esok harinya. Hasil laboratorium dokter radiologi memberikan diagnosa intra uterin fetal death (bayi sudah meninggal di dlm rahim) dan keputusan untuk kuret pun keluar. saya putuskan untuk dilakukan sesegera mungkin. 

Setelah berpuasa dari jam 3 pagi dari rumah, saya mendaftarkan diri ke IGD muhammadiyah pukul 6 pagi ditemani suami. oya, khusus pendaftaran di IGD ini ternyata tidak ditanggung bpjs, saya bayar RP75rb. 

Pemeriksaan di IGD sepertinya hanya prosedural saja (entahlah! saya juga kurang paham soal ini), satu jam menunggu setelah mendapat gelang identitas pasien rawat inap, saya dibawa ke bagian kebidanan RS di lt.2, dan setelah prosedur pemeriksaan kemudian saya menunggu waktu operasi di ruang rawat inap kelas 1 sambil dipasangi jarum infus untuk memudahkan memasukkan obat bius nanti. 

Pukul 10.30 bidan membawa saya ke ruang tindakan operasi, disana dipasangi selang oksigen dan bersiap-siap untuk tindakan operasi. Pukul 11 lebih dokter anestesi (dokter Anna) datang dan melakukan prosedur anestesi, tidak berapa lama kemudian dokter Neilvy datang dan sudah siap untuk prosedur operasi. 

Dengan rasa was-was, saya  lihat jam di belakang kepala tepat pukul 11.30 obat bius disuntikan melalui selang infus yg sudah disiapkan, rasanya dingin seperti dimasukkan air es, dan seketika kepala terasa berat, saya pun tidak sadarkan diri.

Tepat pukul 13.00 saya sadar kembali setelah mendengar suara ibu saya yang menunggui selama proses operasi berlangsung dan bidan yang sedang bicara, kepala masih keleyengan dan ada rasa nyeri di bagian perut, sy dipasangi infusan krn ada pendarahan sewaktu di operasi. Baru setelah satu jam kemudian saya baru bisa bangun sendiri dari tempat tidur kemudian langsung diantar ke ruang rawat inap kembali. 

Prosedur yang diberlakukan untuk pembiayaan dengan BPJS mengharukan saya untuk menginap selama satu malam di Rumah Sakit, dan juga karena masih mengalami pendarahan sehingga harus diobservasi terlebih dahulu. Besok paginya baru bisa boleh pulang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun