Mohon tunggu...
Tetirah Kalam
Tetirah Kalam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lelaki biasa saja.

Hidup bagi Dia, menulis untuk keabadian. (bung TK)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pesuling

10 Maret 2019   13:43 Diperbarui: 10 Maret 2019   14:28 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

datang pada pesuling

sepasang manusia beda kelamin

naikkanlah lagu rahasia

tentang pernikahan diberkati surga

lalu sang pesuling meniup suling

menaikkan lengking merobek hening

lagunya;

Pernikahan

kalau kau bertanya apa

akan kujawab adanya

bukan utk saling membahagiakan

apalagi menemukan kebahagiaan

tapi sinergi dua orang bahagia

untuk membahagiakan dunia

sebab demikian tujuan surga

mempersatukan dua manusia

agar mempersembahkan keluarga

bagi sesama dan semesta

sebagai wajah Sang Cinta

lalu pinta mereka lagi

naikkan lagi sebait melodi

jikalau semula dua manusia bahagia

dalam perjalanannya rasa saling derita

bait ini disayup pesuling;

keluarga itu sebatang suling

sepasang tangan jarinya bermain

engkau di kanan engkau di kiri

jangan mainkan sulingmu sendiri

salinglah berharmoni

keluarga itu sebatang suling

anginnya penuh barulah lengking

serahkan Pesuling Agung yg meniup

tunduklah, usah bibir kalian berebut

tanpa Dia, suling tak hidup

keluarga itu sebatang suling

semula batang diluka hingga berlubang

dari luka itulah nada indah melengking

maka diam dan setiamu khan dunia teladan

panggul salibmu, derita diubahNya kemuliaan

keluarga itu sebatang suling

melengkingkan notasi bintang bintang

kidung 'smara Sang Pesuling Agung

nada penyembuh nada pengayuh

melagulah dengan lantang

karena itulah ingatlah selalu

engkau bukan dua melainkan satu

tanpa HembusNya sulingmu kelu

tanpa NotasiNya lagumu palsu

biar dunia lihat WajahNya lewat satumu

setelah itu pesuling ke balik kabut

lagunya sama ke seluruh penjuru

memanggil telinga keluar dunia kalut

datang pada Pesuling Agung

menukar biduk jadi sebatang suling

jkt 100319

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun