Mohon tunggu...
Tetirah Kalam
Tetirah Kalam Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lelaki biasa saja.

Hidup bagi Dia, menulis untuk keabadian. (bung TK)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pesuling

14 Februari 2018   01:16 Diperbarui: 14 Februari 2018   01:17 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ke lautan Taurat berombak kuat  

apa kau tak nyaman tak berTaurat?

.

bukankah sekarang kita telah dibebaskan

dari hukum Taurat pengurung kita?

sebab kita telah mati bagi Dia

kita sekarang baru menurut Roh

.

benarlah Taurat itu hingga akhir jaman

bah penghukuman yang menenggelamkan

tetapi hai para kekasih Tuhan,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun