Mohon tunggu...
Okti Li
Okti Li Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga suka menulis dan membaca.

"Pengejar mimpi yang tak pernah tidur!" Salah satu Kompasianer Backpacker... Keluarga Petualang, Mantan TKW, Indosuara, Citizen Journalist, Tukang icip kuliner, Blogger Reporter, Backpacker,

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Untung Usaha Berkah Sosial Media

15 Desember 2022   08:23 Diperbarui: 15 Desember 2022   08:32 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untung  Usaha Berkah Sosial Media

Sejak kena PHK dampak dari gelombang pandemi Covid 19, tidak ada pilihan bagi para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang merantau di kota kecuali pulang kampung dan mencoba menggeluti berbagai bidang usaha. Namun karena belum terbiasa dan terbentur banyak kendala suasana baru akhirnya gagal dan habis modal.

Berbekal waktu luang dan kesempatan belajar dari program pemerintah Kartu Prakerja, banyak tetangga baru (baru mudik dampak PHK) mengikuti berbagai pelatihan. Ada yang belajar bikin design dan logo untuk usaha sablon dan percetakan, ada pula yang mendalami berbagai resep jajanan pasar untuk dicoba dijual.

Pandemi sudah membawa banyak perubahan dalam berbagai aspek kehidupan. Krisis ekonomi akibat pandemi juga berdampak terhadap kelangsungan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah ini. Mereka tidak bisa bebas berjualan lagi karena adanya PSBB. Saat kondisi perekonomian terganggu para pelaku UMKM semakin kesulitan berjualan .

Ada yang baru saat pandemi yaitu perubahan pola konsumsi barang dan jasa masyarakat dari offline ke online. Perubahan pola hidup tersebut mau tidak mau harus diikuti pelaku UMKM agar dapat bertahan, berkembang sehingga mampu menghadapi kondisi new normal.

Pasca pandemi pelaku UMKM pun mulai bangkit. Para pelaku UMKM mulai beradaptasi dengan perkembangan pasar. Terlihat kemampuan bertahan pelaku UMKM yang melakukan penjualan secara online lebih kuat dibandingkan UMKM yang hanya melakukan penjualan secara manual alias offline.

Tetangga baru mantan karyawan sebuah mall di ibukota mencoba buka usaha kuliner martabak bisa bertahan hingga sekarang setelah dibantu istrinya promosi jualan di akun media sosial Facebook.

Bermodalkan foto produk sederhana, lalu menguploadnya sambil menyertakan keunggulan martabak yang dijual perlahan tapi pasti pembeli mulai berdatangan. Dari tetangga samping rumah, tetangga kampung, sampai tetangga desa mulai banyak yang mengaku cocok dengan martabak buatannya di lidah mereka.

Berani mengambil tantangan dalam bisnis kuliner ibarat bersaing menjemput bola, siap mengantarkan pesanan dalam radius tertentu menjadi nilai lebih bagi pelanggan.

Kesempatan berbisnis semakin terbuka ketika Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengeluarkan beberapa program untuk BRILianpreneur sebagai pelaku UMKM yang terdampak pandemi mulai dari pendampingan, konsultasi bisnis hingga program CSR yang melibatkan agen BRILink sampai permodalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun