Mohon tunggu...
Okti Li
Okti Li Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga suka menulis dan membaca.

"Pengejar mimpi yang tak pernah tidur!" Salah satu Kompasianer Backpacker... Keluarga Petualang, Mantan TKW, Indosuara, Citizen Journalist, Tukang icip kuliner, Blogger Reporter, Backpacker,

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tetap Produktif Meski di Rumah Saja

15 Juli 2022   12:19 Diperbarui: 15 Juli 2022   12:24 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi produktif dari rumah dok. Pribadi 

Tidak terasa, sudah mau empat bulan saya kena PHK dan selama itu saya ngadem saja di rumah. Awalnya senang, lebih banyak rebahan, pikiran gak diburu pekerjaan. Tapi lama-lama mulai uring-uringan manakala sebelumnya saya terbiasa sesekali jajan dan belanja, karena merasa punya pemasukan tetap, eh sekarang serba terbatas dan berusaha disiplin ketat dengan hidup hemat.

Jika tidak demikian, saya sendiri yang akan kelimpungan. Bagaimana tidak, sekarang ini harga-harga kebutuhan semua meningkat pesat. Buibu rumah tangga atau siapapun yang suka belanja ke pasar pasti tahulah, bagaimana drastisnya pergeseran harga penjualan. Tidak hanya yang diberitakan di televisi, tapi mencakup semua kebutuhan. Sementara pendapatan? Sama sekali tidak punya. Saat ini saya hanya mengandalkan penghasilan dari pak suami saja. Karena itu jika tidak disiplin ketat berhemat, bisa-bisa besar pasak daripada tiang.

Tidak ingin hanya bergantung pada pemberian suami, saya mencari peluang usaha yang bisa dikerjakan dari rumah, sehingga saya tetap bisa melakukan kewajiban sebagai ibu rumah tangga yang mengurus anak dan keluarga. Cukup banyak, tapi rata-rata usaha dan bisnis itu membutuhkan modal dan biaya. Saya pun mundur teratur selain tidak ada modal, dalam dunia bisnis saya memang tidak ada passion di sana. Selain berisiko bangkrut, ujungnya kena tipu relasi bahkan kawan sendiri. Ah mungkin memang belum ada peluang rezeki saya di dunia usaha.

Bagaimana dengan skill dan kemampuan? Nah, ini yang saya coba perdalam. Sejak kecil saya suka menulis, mengarang, dan pelajaran sastra lainnya. Ketika bekerja di luar negeri sebagai TKW pun, menulis jadi salah satu pelarian saya untuk bisa betah dan bertahan dalam lingkungan pekerjaan yang sekurang-kurangnya bikin stress, dan gak betah ingin pulang.

Dengan menulis saya bisa melampiaskan semua perasaan. Menulis jadi self therapy. Healing yang sederhana namun sangat mujarab.

Kepikiran itu, kenapa sekarang saya tidak melanjutkan dunia kepenulisan saya? Apalagi di pelosok-pelosok tanah air sekalipun sekarang ini sudah terjangkau oleh kehadiran internetnya Indonesia. Sementara saat ini setelah tidak bekerja lagi saya bahkan memiliki banyak waktu luang. Apalagi ditunjang fasilitas yang sudah mencukupi seperti gadget untuk menulis dan internetnya. Sayang banget kalau jaringan internet IndiHome dari Telkom Indonesia yang sudah dipasang sekian lama ini tidak dimaksimalkan.

Memanfaatkan koneksi internet IndiHome di rumah dengan menjadi content writer. Dok. Pribadi 
Memanfaatkan koneksi internet IndiHome di rumah dengan menjadi content writer. Dok. Pribadi 

Sela waktu yang biasanya dipakai untuk rebahan, kini saya pakai untuk menulis. Menulis apa saja dan dimana saja, di blog maupun media sosial. Dan keajaiban itu pun mulai terlihat. Dengan manfaat internet yang saya maksimalkan ini akhirnya saya mulai menerima tawaran kerja sama. Besar atau kecil fee yang saya dapat tetap tidak lupa untuk dibarengi dengan rasa syukur. Saya tahu menulis itu memerlukan jam terbang yang cukup maka anggap saja semua ini proses pembelajaran saya. Kalaupun menghasilkan, anggap saja sebagai bonus.

Ini hanya secuil pengalaman saya yang merasakan kalau manfaat tak terbatas internetnya Indonesia itu nyata. Dengan adanya internet saya bisa tetap produktif dan memiliki penghasilan meski di rumah saja

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun