Hampir semua lagu religi milik Bimbo lawas saya hafal. Mulai Ada Anak Bertanya Pada Bapaknya, Bermata Tapi Tak Melihat, Tuhan, Sajadah Panjang, Rindu Kami Padamu, Wudhu dan masih banyak lagi. Tidak jarang saya meneteskan air mata kala melantunkan lirik lirik lagunya yang sangat menyentuh hati.
Lagu Sajadah Panjang yang liriknya ditulis oleh Taufiq Ismail bikin saya selalu merinding dan merasa betapa dalam hidup ini saya selalu merasa banyak dosa. Apalagi saat hidup di perantauan. Banyak sekali maksiat yang saya lakukan secara saya tinggal di negara dan keluarga majikan yang non muslim.
Sajadah Panjang sangat menyindir saya yang mati-matian mencari rezeki tapi sedikitpun tidak mempersiapkan bekal yang akan saya bawa kelak ke pekuburan.
Saat pandemi saya baca berita jika Grup Bimbo yang personilnya sudah pada senior itu atas permintaan Kepala Gugus Tugas Covid-19, Doni Monardo merilis lagu bertema virus Corona Covid-19. Saya sangat mengapresiasi meski lagu itu saya belum mendengar dan tidak/belum hafal liriknya.
Lepas dari ramainya pemberitaan maupun riuhnya sambutan para penggemar yang menjadi bukti nyata adalah Group Bimbo ini berhasil jadi musisi legendaris yang masih eksis hingga era milenium dimana banyak muncul persaingan baik dari musisi luar negeri, musisi muda, bahkan trend yang silih berganti.
Salut dengan Group Bimbo yang karyanya tetap bertahan. Tetap mengingatkan saya pada kejadian terperosok puluhan tahun lalu, yang suka bikin senyum-senyum sendiri kalau mengingatnya.
Seperti  lagu religinya yang jadi favorit sebagian besar masyarakat Indonesia semoga lagu barunya Bimbo terkait virus corona juga bisa jadi melegenda dan membawa aura baik untuk permusikan tanah air.