Mohon tunggu...
Okti Li
Okti Li Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga suka menulis dan membaca.

"Pengejar mimpi yang tak pernah tidur!" Salah satu Kompasianer Backpacker... Keluarga Petualang, Mantan TKW, Indosuara, Citizen Journalist, Tukang icip kuliner, Blogger Reporter, Backpacker,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Film Sejarah, Kontroversi Bioskop, dan Budaya Cianjur

8 Agustus 2019   13:31 Diperbarui: 10 Agustus 2019   00:57 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diharapkan anak muda tidak lagi jauh-jauh dalam mencari dan memenuhi sarana rekreasi dan hiburan.

Pun tidak harus melulu menonton film bioskop tapi bisa diselingi kesenian tradisional, seperti wayang golek, pertunjukan panggung sandiwara, pertunjukan seni maos, mamaos, maenpo dan juga lainnya. Jadi semuanya seimbang.

Ah jadi kangen masa kecil, masih ingat ketika ada film nasional perjuangan, kami siswa siswi wajib nonton dengan rombongan dari sekolah. Lalu setelahnya kami diajak diskusi, mencari pesan dan nilai kebaikan dari film yang sudah ditonton itu.

Mungkin jika ada gedung bioskop, sekarang juga tidak salah kalau pihak sekolah memberikan rekomendasi menonton film-film nasional perjuangan sebagai bentuk edukasi kepada siswa.

#tantanganKomik #jelajahdannobarmaraton

Bioskop jadi sarana edukasi kenapa tidak? Dok. Pribadi
Bioskop jadi sarana edukasi kenapa tidak? Dok. Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun