Mohon tunggu...
Transformasi Perubahan
Transformasi Perubahan Mohon Tunggu... lainnya -

penulis Lepas,\r\n\r\nhttp://transformasiperubahan.com\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kenapa:Rata-rata Caleg Pensiunan PNS

9 November 2013   05:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:24 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebentar lagi Republik Indonesia akan menyelenggarakan pentas Demokrasi yang ke tiga setelah tumpangkan rezim Orde Baru. Tentunya pentas demokrasi akan dimeriahkan calon anggota dewan dengan berbagai factor pendidikan, berbagai profesi, dan berbagai tujuan.

Partai yang lolos verifikasi dari Komisi Pemilihan Umum pusat hanya 10 Partai Politik dari sekian banyaknya partai politik di Indonesia. Bahkan pentas demokrasi tidak hanya dibanjari caleg, namun juga dibanjir baliho dengan ukuran luar biasa dengan tujuan untuk mengenal caleg pada masyarakat. Sedangkan disisi lain tujuan para caleg tersebut merusak keindahan public karena penempatan baliho tidak beraturan sehingga public dirugikan.

Tiba-tiba saat duduk membaca buku tentang dasar politik teringat dengan salah satu baliho tertampang dijalan raya begitu woowww dan rata-rata gambar baliho tersebut pensiunan PNS sangat jarang menemui baliho politisi Muda.

Tentunya bertanya dengan sendiri kenapa rata-rata baliho ditemui dijalan dan caleg ditanah kelahiran pensiunan Pegawai Negeri Sipil? apakah dikota lain juga seperti itu? Jangan-jangan diseluruh Tanah Air Indonesia Rata-rata celeg pensiunan?

Kemudian yang menjadi pertanyaan kita semua, apakah mereka benar-benar ingin menyuarakan suara rakyat atau tak tahu mau mengerja apalagi setelah pensiuanan atau merupakan lahan empuk untuk mengais rezki, atau tak ada lagi generasi muda yang tertarik dengan politik karena lebih tertarik menjadi Enterpreneur maupun Pegawai Negeri Sipil, atau partai tertentu mengingikan caleg pensiunan Pegawai Negeri Sipil, atau partai politik kekurangan kader sehingga mengambil jalan pintas, atau para pensiunan punya modal besar untuk berpesta demokrasi dibanding anak muda,  atau anak muda belum dipercayai untuk maju,!!

padahal kerja wakil rakyat lebih banyak rapat, kunjungan daerah baik siang maupun malam. padahal kita tahu usia pensiunan di atas lima puluh lebih. jika melihat usia mereka apakah bisa mereka bekerja produktif dan storange??? Dan takutnya ketika mereka terpelih susah menyesuaikan diri untuk berkerja lebih gesit sebab selama ini kita tahu bagaimana cara kerja pegawai Negeri sipil…”Senyum-senyum penuh tandatanya”.

Emang undang-undang pemilu memberi kesempatan pada Rakyat untuk mengikuti pentas demokrasi, akan lebih elok para caleg berusia lanjut berada dimesjid waeee, bukannya meragu kredilitas maupun kapitas dari caleg Pensiunan tapi masih meragukan tujuan mereka terjun kedunia politik hanya sebatas sensasi doank^__^ dan sebaik para caleg tua-tua memberi jalan maupun doa bagi anak muda untuk maju agar mereka menujukkan identitas pada publik….

Ya, kita kembalikan kesemua pada public mereka ingin memilih siapa? Pilihan yang mereka pilih tentunya akan memberi pengaruh signifikan terhadap Indonesia maupun daerah mereka masing-masing.

Best Regard Inspirasi BeraniSuksesTaburkanSejutaKebaikanSelagiMasihAdaKesempatanTakPeduliPenilaianYangPentingItuKebenaranYangMemilikiLandasanUntukKebaikkan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun