Mohon tunggu...
Cika Tesazabalia
Cika Tesazabalia Mohon Tunggu... Guru - Panggil saja cika

Masih belajar, banyak kurangnya. Dibaca ya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hallo 48A177

18 Mei 2021   22:08 Diperbarui: 18 Mei 2021   22:22 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Aplikasi Canva (koleksi pribadi)

Selasa: 18 Mei 2021, 19:47 WIB 

Malam ini, aku mau cerita sedikit tentang laki-laki yang baru aja dateng tapi udah bisa ngerubah semuanya. Aku gatau kedepan nya bakalan kaya gimana karena menurut aku itu masih jadi misteri yang ga bisa aku pecahin malam ini. aku gatau alurnya bakalan kaya apa tapi aku bersyukur banget karena dia udah hadir. Gatau mau bilang apa but I'am so happy, verry verry happy. Aku gatau mau ngedeskripsiin dia kaya gimana karena dia special. Aku gatau spesialnya darimana, dari hal apa. Aku gatau jalan nya bakalan kaya gimana, tapi semoga engga pernah buntu. Ibaratnya gini mau kemanapun kamu, mau kamu hilang, mau kamu tersesat pun engga papa, karena itu sama aku dan itu udah lebih dari cukup.

Aku gatau rencana apa ya yang dibuat semesta dari pertemuan yang sengaja kita buat malam itu. Karena semakin dewasa aku semakin sadar bahwa setiap pertemuan yang terjadi tidak perlu ditanya kenapa karena memang itu sudah jalannya. Fiksi coffe jadi tempat yang menurut aku menarik karena disana aku bisa liat dia secara langsung, ngobrol banyak hal yang aku kira bakalan canggung banget ternyata engga. Aku bisa bercerita apapun yang kayanya kalau diobrolin sama orang lain bisa jadi engga nyambung. Tapi dia beda, dia asyik dan aku suka.

48A177 adalah koding yang aku buat untuk merefresentatifkan laki-laki yang aku ceritakan tadi. Dia Adam, laki-laki itu Adam. Aku bertemu Adam belum lama, kita berdua kenal di sosial media yang akupun ga nyangka karena bisa-bisanya dia ngirim chat yang menurut aku random banget. "Hallo, anak SMA 1 ya?" katanya. Aku yang selalu dingin tiap di chat sama orang apalagi laki-laki yang engga aku kenal, tapi aku bisa bersikap sebaliknya sama dia. Gatau karena apa tapi hawanya udah beda. Semenjak itu chatnya jadi merembet kemana-mana, jadi saling tukeran no Whatsapp dan akhirnya aku memberanikan diri dengan "mengiyakan" ajakan dia untuk bertemu malam itu.

*Fiksi Coffe *First Impression

Malam itu pukul 8 malam, di fiksi coffe untuk pertama kalinya aku menemuinya. Kesan pertama bertemu emang awalnya agak sedikit awkward tapi masih mendinglah, karena masih bisa diatasi.  Tapi lama-lama engga, malah berasa kaya udah kenal lama. Kita duduk di pojok malam itu, aku memesan ice cappuccino sedangkan dia ice kopi susu brown sugar. Aku ceritakan banyak hal dan dia pun begitu.  Jujur aku takut banget kalau dia berekspektasi tinggi sama aku, aku takut dia mikir gini "ternyata aku di sosial media dengan aku di dunia nyata itu beda". Tapi Its okay, gapapa karena aku ngerasa engga beda-beda banget. Aku tau kalau dia engga gitu, emang pikiran aku aja yang terlalu liar, segala hal aku pikirin malam itu karena saking nervous nya.

Tau gak sii gimana degdegan nya ketemu sama orang yang engga pernah kita kenal sebelumnya. Ditambah for the first time setelah hampir satu tahun aku ga jalan sama laki-laki, akhirnya bisa jalan lagi. Seneng tapi gabisa ngungkapin karena saking senengnya. Jam terus berputar, ga kerasa tiba-tiba udah pukul 9 malam, dan aku harus pulang malam itu. Sebenernya gamau karena masih ngobrol. Jujur, betah bangettt. Cuma berhubung jarak rumah aku yang lumayan jauh akhirnya aku harus ninggalin tempat itu. Berat sih, kecewa sebenernya karena waktunya berasa sebentar banget. Udara malam itu semakin dingin, aku harus turun kebawah dan pamit sama dia.

*Bakar-bakaran

Pertemuan kita ga sampe malam itu. Aku dan dia sepakat buat bertemu lagi. bakar-bakaran jadi tempat yang kita tuju dan jadi pilihan ketika perut udah terasa lapar.  Ehm, asep dimana-mana sampe aku yang awalnya duduk di depan dia harus pindah ke sampingnya. Makin lama ternyata dia makin asyik dan makin bisa diajak cerita yang bahkan engga masuk akal. Sama seperti sebelumnya pertemua kedua emang terasa lebih cepat dari yang pertama. Tiba-tiba pukul 9 dan dengan berat pada akhirnya aku harus pulang. 

Aku gatau pertemuan malam itu hasil dari harapan aku atau bukan, aku gatau itu kabar baik atau bukan, tapi aku percaya kalau itu emang alur yang harus aku lewatin.

Aku ngerasa kalau Adam itu sefrekuensi, ya mungkin karena berdasarkan ilmu astrologi bintang kita sama. Sebenernya gamau percaya tapi aku ngerasa banyak sikap dia yang bikin aku mikir gini "loh ko hampir sama". Jadi lucu dan malah jadi menarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun