Mohon tunggu...
Humaniora

Pentingnya Usia Produktif Menuju Medan yang Lebih Baik

15 Desember 2016   21:35 Diperbarui: 15 Desember 2016   21:54 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.istitutosmn.it/

Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi terpadat ke-4 setelah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi dengan populasi 12,98 juta orang dengan luas wilayah sekitar 72.981 km2, Provinsi Sumatera Utara terdiri dari 25 kabupaten dan 8 kota (sumber: Wikipedia).Kota Medan merupakan ibukota dari Sumatera Utara. Medan menjadi sorotan banyak orang saat ini karena berbagai hal, baik dalam sisi yang positif maupun sisi yang negatifnya. Banyak yang kenal dengan kota ini hanya karena wisata kulinernya yang luar biasa tetapi tidak mengetahui masalah apa saja yang ada di Kota Medan.

Lantas apa sih yang menjadi permasalahan di kota metropolitan yang mempunyai luas wilayah sekitar 265 km2(sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara)? Jika Anda pernah melihat dengan seksama, banyak sekali usia produktif yang tersebar di jalanan Kota Medan dan tidak mempunyai pekerjaan. Bahkan, mereka hanya meminta belas kasihan kepada orang-orang di sekitar lampu lalu lintas tanpa mau menggunakan kekuatan fisik yang mereka punya untuk mencari pekerjaan yang lebih layak. 

Banyak pula usia produktif yang ada di kota kuliner ini tidak melanjutkan pendidikan sebagaimana mestinya. Sangat disayangkan karena hal tersebut akan berdampak pada kualitas usia produktif kota ini. Padahal, dengan jumlah usia produktif sekitar 1.613.984 orang seharusnya menjadi bonus demografi bagi penduduk Kota Medan. Tetapi sangat disayangkan usia produktif yang termasuk angkatan kerja yang mempunyai pekerjaan hanya sekitar 882.514 orang (sumber: Sumatera Utara dalam Angka 2014).

Banyak hal yang menyebabkan angkatan kerja tidak mempunyai pekerjaan misalnya lapangan kerja yang sedikit, pendidikan yang tidak sesuai, kurangnya kualitas atau kemampuan yang dimiliki, serta tingkat kepadatan penduduk yang cukup signifikan. Faktor tersebut saling berkaitan satu dengan yang lain. Dan jika terus berlanjut, tingkat kemiskinan di kota ini akan semakin meninggi. Hal-hal tersebut mungkin sudah umum diketahui oleh banyak orang. 

Fakta-fakta ini kadang hanya menjadi angin lalu bagi sebagian besar orang. Jika dilihat lebih dalam, sangat miris rasanya jika kita sebagai warga di kota sendiri hanya menganggap hal tersebut hanyalah hal yang tidak perlu dibahas. Tetapi, kita juga tidak seharusnya bersikap wajar saat mengetahui hal tersebut melainkan ikut berperan aktif dalam upaya peningkatan produktivitas usia produktif di kota ini.

Dengan bekal pendidikan tentang wirausaha merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas usia produktif. Bagaimana bisa? Pendidikan tentang wirausaha sangat bermanfaat bagi suatu wilayah yang mempunyai kepadatan penduduk yang cukup padat seperti Kota Medan ini. Dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi, bisa dipastikan lapangan pekerjaan pastilah sangat sulit didapatkan. Apalagi dengan kemampuan yang tidak cukup memadai untuk ditempatkan di perusahaan-perusahaan kelas atas. 

Dengan berwirausaha, kita dituntut untuk menciptakan sesuatu, berinovasi tentang sesuatu yang belum pernah ada, ikut memperhatikan masalah apa yang ada saat ini sehingga kita dituntut untuk berinovasi dalam pemecahan masalah tersebut. Selain itu, kita juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang lain. Dengan begitu, kota ini dapat menyumbang sedikit untuk tingkat kesejahteraan di Provinsi Sumatera Utara maupun di Indonesia nantinya.

Sebagai generasi muda, sudah sepatutnya kita beranjak dan membuat pergerakan agar menghasilkan perubahan yang besar pada kota ini. Jadikan Kota Medan sebagai salah satu kota metropolitan yang dipandang utuh oleh banyak orang dan kita sebagai warga kota ini bisa berbangga hati dengan pencapaian yang kelak akan kita raih bersama. Mungkin masih banyak orang takut untuk memulai, banyak wirausahawan yang jatuh bangun, tetapi hasil akhirnya sangat memuaskan. Jatuh bangun itu penting karena kita bisa belajar pengalaman hidup yang sebenarnya. Mari tingkatkan potensimu, temukan inovasimu, jadilah petinggi di perusahaan sendiri untuk Medan yang lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun