Mohon tunggu...
Tesalonika Hasugian
Tesalonika Hasugian Mohon Tunggu... Kompasianer 2024

Menyelami komunikasi pada bidang multidisipliner.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Jajan Lewat Aplikasi, Cerminan Gaya Hidup Anak Muda

17 September 2025   14:13 Diperbarui: 17 September 2025   14:13 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari sisi psikologi keuangan, kepuasan itu muncul bukan hanya karena barang terbeli, tetapi karena ada rasa "menang" setelah berhasil mendapatkan harga lebih murah. Inilah yang membuat uang digital terasa begitu dekat dengan keseharian.

Namun, ada tantangan yang muncul. Banyaknya aplikasi dengan promo berbeda membuat arus keuangan bisa terpecah. Saldo di satu aplikasi mungkin habis, lalu top-up dilakukan di aplikasi lain.

Lama-lama, tanpa disadari, total pengeluaran lebih besar daripada yang direncanakan. Kondisi ini perlu disikapi dengan kesadaran bahwa promo memang membantu, tetapi tetap harus diatur dalam kerangka kebutuhan yang nyata, bukan sekadar keinginan sesaat.

Dari Kebiasaan Menuju Kesadaran Finansial

Di luar sifat konsumtif, uang jajan digital juga memberi ruang bagi generasi muda untuk belajar mengelola uang. Dengan aplikasi, transaksi tercatat secara otomatis dan bisa dievaluasi.

Anak muda bisa tahu berapa kali membeli kopi dalam seminggu atau berapa besar pengeluaran untuk transportasi. Data ini dapat dijadikan bahan refleksi untuk mulai membatasi pengeluaran yang berlebihan.

Selain itu, keberadaan produk seperti tabungan emas atau investasi kecil dalam platform digital juga mulai mengubah pandangan tentang uang. Generasi muda tidak hanya menggunakan dompet digital untuk belanja, tetapi juga mencoba menabung meski dalam jumlah kecil.

Langkah ini membuka pintu pada kesadaran finansial yang lebih luas, di mana uang bukan hanya dipakai untuk kebutuhan instan, tetapi juga untuk merencanakan masa depan.

Pergeseran budaya keuangan ini memperlihatkan bagaimana anak muda membentuk hubungan baru dengan uang. Uang jajan tidak lagi sekadar pemberian orang tua dalam bentuk tunai, melainkan arus digital yang keluar masuk melalui berbagai aplikasi.

Jika dikelola dengan bijak, kebiasaan ini bisa menjadi latihan awal dalam membangun disiplin finansial. Namun, jika dijalani tanpa kendali, risiko konsumtif juga semakin besar.

Cerita uang jajan digital ini adalah cermin kecil dari perubahan zaman. Anak muda sedang belajar memaknai uang dalam bentuk baru, dengan segala kemudahan dan jebakan yang menyertainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun