Setiap kali sebuah job fair digelar, pemandangan yang muncul terasa begitu akrab. Ribuan pencari kerja berdiri dalam antrean panjang, mengenakan kemeja putih rapi, membawa map berisi CV terbaik, dan menaruh harapan besar pada lembaran-lembaran itu. Mereka datang bukan sekadar untuk melamar, tetapi juga mencari secercah harapan di tengah persaingan yang makin ketat.
Namun di balik semarak dan formalitas acara, terselip kenyataan yang seringkali tak diungkap terang-terangan. Tidak semua perusahaan yang hadir di jobfair benar-benar membuka lowongan pekerjaan atau sedang membuka perekrutan karyawan baru.
Coba lihat gambar di bawah ini. Apakah sedang familiar di laman akun media sosial Anda?
Bukan karena perusahaan kekurangan tenaga kerja, tapi karena mereka dipaksa ikut oleh pemerintah agar terhindar dari denda.Â
Kata "bayar denda" menjadi penekanan bahwa banyak perusahaan datang bukan untuk merekrut, tapi hanya untuk memenuhi kewajiban administratif.
Bagi pencari kerja, informasi ini tentu menyakitkan. Sudah capek, keluar ongkos, berdiri berjam-jam hanya untuk menyerahkan CV ke tangan yang tak pernah berniat membaca.Â
Harapan yang semula menyala malah berubah jadi perasaan tidak dihargai. Sebuah ironi yang makin mempertegas betapa tidak seimbangnya dinamika pasar kerja kita hari ini.
Lalu, apa yang bisa dilakukan?
1. Pindahkan Fokus ke Job Portal Online