Mohon tunggu...
Tesalonika Hasugian
Tesalonika Hasugian Mohon Tunggu... Kompasianer 2024

Menyelami komunikasi pada bidang multidisipliner.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Memulai Hari dengan Syukur

17 Mei 2025   05:37 Diperbarui: 17 Mei 2025   05:37 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pagi (Sumber: Unsplash)

Di tengah dunia yang serba cepat dan tak jarang melelahkan, pagi hari sering kali menjadi momen paling tergesa. 

Alarm dibungkam berkali-kali, tubuh setengah sadar menyeret diri dari tempat tidur, lalu pikiran langsung dipenuhi daftar tugas hari ini. 

Kita lupa bahwa sebelum semua itu dimulai, ada satu hal penting yang layak dilakukan: bersyukur karena masih diberi kehidupan.

Mungkin terasa klise mengucapkan "terima kasih Tuhan" di pagi hari. Tapi sesederhana itu, sebenarnya kita sedang menghubungkan diri pada sesuatu yang lebih besar. 

Rasa syukur di pagi hari bukan sekadar rutinitas rohani, tapi bisa menjadi titik awal bagi hari yang lebih jernih dan bermakna.

Saat Napas Masih Mengalir, Ada Harapan Baru

Setiap pagi yang datang adalah tanda bahwa kita masih dipercaya untuk menjalani hidup. Napas yang kita tarik di pagi hari bukanlah hal sepele. 

Itu adalah isyarat bahwa kita belum selesai. Masih ada kesempatan untuk belajar, memperbaiki, dan menebar kebaikan. 

Tapi karena sering terjadi otomatis, kita lupa bahwa itu adalah karunia yang tidak semua orang terima hari ini.

Ketika kita membiasakan diri mengucap terima kasih di awal hari, kita sedang membangun kesadaran akan keberadaan kita sendiri. 

Bahwa kita hidup bukan hanya untuk menyelesaikan tugas atau mengejar target, tapi juga untuk hadir secara utuh sebagai manusia yang bisa merasakan, mengasihi, dan memberi dampak baik pada sekitar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun