Dalam dunia kerja yang semakin dinamis, kepastian seharusnya menjadi bagian mendasar dari komunikasi antara perusahaan dan tenaga kerja. Namun, realitas di lapangan sering kali berbeda.Â
Banyak pencari kerja telah melewati tahapan seleksi, mengikuti wawancara, bahkan datang langsung ke kantor untuk observasi atau masa percobaan, hanya untuk berakhir tanpa kabar lanjutan. Ketidakjelasan seperti ini bukan hanya membingungkan, tapi juga menciptakan rasa tidak dihargai.
Kondisi ini menunjukkan bahwa masih banyak perusahaan yang belum menjadikan komunikasi terbuka sebagai prioritas. Terutama dalam proses rekrutmen, HRD memiliki tanggung jawab besar untuk menyampaikan informasi dengan transparan baik itu penerimaan, penolakan, atau perpanjangan proses.Â
Sayangnya, budaya "kalau tidak dihubungi berarti tidak diterima" masih berlaku luas, seolah diam bisa dijadikan bentuk jawaban resmi. Padahal, dalam dunia kerja yang profesional, memberi kepastian adalah bentuk paling dasar dari rasa hormat.
Kepastian adalah Bentuk Penghargaan
Dalam dunia kerja yang bergerak cepat, kepastian seharusnya menjadi bagian dari budaya profesional. Namun, masih banyak perusahaan yang belum menyadari pentingnya komunikasi terbuka, khususnya dalam proses rekrutmen dan masa awal bekerja.Â
Situasi ini tidak hanya menyulitkan secara praktis, tetapi juga berdampak secara psikologis. Seorang kandidat bisa jadi menaruh harapan besar pada sebuah panggilan kerja.Â
Mereka menolak tawaran lain, mengatur ulang rencana pribadi, hingga menyiapkan waktu dan biaya untuk mengikuti proses rekrutmen. Namun saat proses berhenti tanpa penjelasan, yang tertinggal hanyalah kebingungan dan ketidakpastian.Â
Di sinilah pentingnya peran HRD sebagai pihak yang seharusnya menjembatani komunikasi antara perusahaan dan kandidat dengan adil dan terbuka.
Memberikan kepastian, bahkan jika itu berupa penolakan, adalah bentuk penghargaan terhadap usaha dan waktu yang telah diberikan seseorang. Satu pesan singkat atau email sederhana cukup untuk memberi penjelasan tentang status kandidat.Â