Mohon tunggu...
Tesalonika Hasugian
Tesalonika Hasugian Mohon Tunggu... Kompasianer 2024

Menyelami komunikasi pada bidang multidisipliner.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Usai Lebaran, Saatnya Belajar Memaafkan Diri Sendiri

1 April 2025   18:30 Diperbarui: 1 April 2025   17:50 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memaafkan Diri Sendiri (Sumber: Unsplash)

Kita sering diajarkan untuk memaafkan orang lain. Dari kecil, kita dibiasakan untuk berkata, "Maaf, ya," dan menerima permintaan maaf dari orang lain dengan mudah. 

Tapi bagaimana jika yang harus dimaafkan adalah diri sendiri? Kenapa rasanya jauh lebih sulit? 

Pernahkah merasa masih menyalahkan diri sendiri, bahkan setelah orang lain sudah melupakan kesalahan yang kita buat?

Memaafkan diri sendiri adalah salah satu bentuk penerimaan terhadap masa lalu. Sayangnya, banyak orang justru terjebak dalam perasaan bersalah yang berkepanjangan. 

Kesalahan yang pernah dibuat seakan menjadi beban yang tidak mudah dilepaskan. Ada rasa penyesalan, kekecewaan, bahkan kadang muncul pemikiran bahwa kita tidak layak untuk dimaafkan. 

Padahal, mengampuni diri sendiri bukan berarti mengabaikan tanggung jawab, melainkan memahami bahwa manusia tidak luput dari kesalahan.

Kenapa Kita Sulit Memaafkan Diri Sendiri?

Salah satu penyebabnya adalah ekspektasi yang terlalu tinggi terhadap diri sendiri. Kita sering menuntut kesempurnaan, seakan tidak boleh berbuat salah sedikit pun. 

Saat kenyataan tidak sesuai harapan, kekecewaan pun muncul, bukan hanya kepada keadaan tetapi juga kepada diri sendiri. 

Tidak jarang kita berpikir, "Seharusnya aku bisa lebih baik," atau "Aku tidak seharusnya melakukan kesalahan ini." 

Padahal, dalam perjalanan hidup, belajar dari kesalahan adalah bagian penting dari pertumbuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun