Kita sering diajarkan untuk memaafkan orang lain. Dari kecil, kita dibiasakan untuk berkata, "Maaf, ya," dan menerima permintaan maaf dari orang lain dengan mudah.Â
Tapi bagaimana jika yang harus dimaafkan adalah diri sendiri? Kenapa rasanya jauh lebih sulit?Â
Pernahkah merasa masih menyalahkan diri sendiri, bahkan setelah orang lain sudah melupakan kesalahan yang kita buat?
Memaafkan diri sendiri adalah salah satu bentuk penerimaan terhadap masa lalu. Sayangnya, banyak orang justru terjebak dalam perasaan bersalah yang berkepanjangan.Â
Kesalahan yang pernah dibuat seakan menjadi beban yang tidak mudah dilepaskan. Ada rasa penyesalan, kekecewaan, bahkan kadang muncul pemikiran bahwa kita tidak layak untuk dimaafkan.Â
Padahal, mengampuni diri sendiri bukan berarti mengabaikan tanggung jawab, melainkan memahami bahwa manusia tidak luput dari kesalahan.
Kenapa Kita Sulit Memaafkan Diri Sendiri?
Salah satu penyebabnya adalah ekspektasi yang terlalu tinggi terhadap diri sendiri. Kita sering menuntut kesempurnaan, seakan tidak boleh berbuat salah sedikit pun.Â
Saat kenyataan tidak sesuai harapan, kekecewaan pun muncul, bukan hanya kepada keadaan tetapi juga kepada diri sendiri.Â
Tidak jarang kita berpikir, "Seharusnya aku bisa lebih baik," atau "Aku tidak seharusnya melakukan kesalahan ini."Â
Padahal, dalam perjalanan hidup, belajar dari kesalahan adalah bagian penting dari pertumbuhan.