Sebagian orang menganggap kopi adalah teman setia di pagi hari. Rasanya ada yang kurang kalau belum menyeruput kopi sebelum mulai aktivitas. Aroma dan rasa pahitnya seperti dorongan semangat tambahan di tengah rutinitas yang padat.Â
Tak heran, kopi sudah menjadi bagian dari gaya hidup sebagian besar masyarakat, entah itu sebagai penambah energi, teman kerja, atau sekadar pelengkap suasana.
Namun, di tengah kepopuleran kopi, ada satu minuman sederhana yang kerap terlupakan: air putih. Tidak memiliki rasa atau aroma, air putih sering dianggap remeh.Â
Padahal, manfaatnya bagi tubuh sangat besar, bahkan jauh melebihi minuman berkafein yang sering kita andalkan untuk "melek". Pertanyaannya, sudahkah kita minum air putih yang cukup hari ini?
Air Putih Itu Penting, Bukan Pelengkap
Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari cairan. Setiap organ dalam tubuh, mulai dari otak, ginjal, hingga kulit, membutuhkan asupan air yang cukup agar bisa bekerja dengan baik.Â
Ketika tubuh kekurangan cairan, berbagai gejala bisa muncul. Mulai dari pusing, lelah, sulit berkonsentrasi, hingga suasana hati yang kurang stabil. Mungkin tanpa disadari, kita mudah kesal atau sulit fokus karena tubuh sebenarnya sedang haus.
Sementara itu, kopi bersifat diuretik, yang berarti meningkatkan produksi urin dan secara tidak langsung membuat tubuh kehilangan lebih banyak cairan. Jika tidak diimbangi dengan konsumsi air putih yang cukup, risiko dehidrasi bisa meningkat.Â
Itulah sebabnya, minum air putih tidak hanya penting setelah olahraga, tetapi juga ketika aktivitas harian kita padat ditemani kopi.
Kebutuhan cairan setiap orang memang berbeda. Namun, anjuran umum menyebutkan bahwa rata-rata orang dewasa memerlukan sekitar dua liter air putih setiap hari, atau setara delapan gelas. Ini belum termasuk tambahan jika kita banyak berkeringat, beraktivitas fisik, atau minum kopi dalam jumlah lebih dari satu cangkir.Â
