Puasa sering kali jadi ujian bukan hanya bagi tubuh, tapi juga bagi emosi.Â
Saat perut kosong dan energi mulai menurun, hal kecil bisa terasa lebih mengganggu dari biasanya.Â
Macet sedikit langsung naik darah, kerjaan menumpuk jadi terasa lebih berat. Belum ditambah dengan komentar receh dari teman  sebangku kerjaan yang bisa bikin baper.
Nah, di saat seperti ini, self-talk atau cara kita berbicara pada diri sendiri sangat berpengaruh.Â
Sayangnya, banyak dari kita tanpa sadar malah memperburuk keadaan dengan pikiran negatif. Mulai dari terlalu cepat mengambil kesimpulan, menyalahkan diri sendiri, hingga membuat generalisasi kesimpulan berlebihan.Â
Jadi, bagaimana cara mengubahnya agar puasa tetap lancar dan hati lebih tenang?
1. Jangan Terlalu Cepat Mengambil Kesimpulan
Pernah merasa tiba-tiba kesal karena mengira seseorang sengaja mengabaikan chat kita? Atau langsung berpikir atasan tidak menghargai kerja kita hanya karena tidak ada apresiasi hari ini? Nah, ini salah satu jebakan self-talk negatif yang sering muncul saat lapar melanda.
Puasa bisa membuat otak lebih sensitif terhadap situasi, sehingga kita cenderung bereaksi secara emosional tanpa mempertimbangkan kemungkinan lain. Padahal, bisa saja teman kita belum sempat membalas karena sibuk atau atasan memang sedang fokus pada hal lain.
Solusinya? Ambil napas dalam dan tanyakan ke diri sendiri, "Apakah ini benar-benar fakta, atau hanya perasaan sesaat karena aku sedang lelah dan lapar?"Â