Gen Z, FOBO, dan Masa Depan Pendidikan

Generasi Z, yang lahir antara pertengahan 1990an hingga awal 2010an, menghadapi dunia pendidikan yang jauh berbeda dari generasi sebelumnya. 

Perkembangan akses luas ke internet dan teknologi digital membuat mereka memiliki cara belajar yang lebih dinamis. 

Gen Z cenderung memilih jalur pendidikan yang lebih fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan industri modern.

Baca juga: Selamat Tinggal Kerja Kantoran! Gen Z Beralih Hati ke Freelance

Dalam dunia pendidikan formal, Gen Z semakin mempertanyakan relevansi metode pembelajaran konvensional yang berfokus pada teori dan ujian tertulis. 

Mereka lebih tertarik pada model pembelajaran yang berbasis proyek, pengalaman langsung, serta pendekatan yang lebih interaktif dan inovatif. 

Oleh karena itu, banyak universitas dan institusi pendidikan kini mulai menerapkan sistem pembelajaran campuran (hybrid learning) yang mengombinasikan pembelajaran daring dan tatap muka.

Selain itu, banyak Gen Z yang lebih memilih jalur pendidikan non-tradisional, seperti kursus daring, bootcamp keterampilan, serta program sertifikasi profesional. 

Baca juga: Ordal vs Job Fair, Pilihan Gen-Z dalam Mencari Pekerjaan

Mereka lebih fokus pada penguasaan keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan di dunia kerja dibandingkan sekadar mengejar gelar akademik. 

Baca juga: Bukan Hanya Pekerjaan, Karakter Atasan Seperti Apa yang Dibutuhkan Gen-Z?

Platform seperti Coursera, Udemy, dan LinkedIn Learning semakin populer di kalangan mereka karena memberikan fleksibilitas dalam belajar kapan saja dan di mana saja.

Perubahan Paradigma dalam Pembelajaran