Mohon tunggu...
Zakia Imtisalul A
Zakia Imtisalul A Mohon Tunggu... mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Istri Wakil Walikota Malang Seorang Penjual di Kantin UIN Maliki Malang

3 Oktober 2017   23:57 Diperbarui: 4 Oktober 2017   08:53 5853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau menurut bayangan kita seorang istri pejabat 'biasanya' hidup mewah, tampil modis, ngehits, dll.

Tapi beda dengan kisah yang satu ini ...

Seorang ibu bernama "Endang Taqiyati" yang berusia sekitar 49 tahun penjual makanan dan minuman di kantin UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ternyata istri Wakil Walikota Malang yang bernama bapak Sutiaji. Bapak Sutiaji diangkat menjadi Wakil Walikota Malang pada tahun 2013, dan menjabat sampai tahun 2018. Ibu Endang berjualan di kantin UIN Maliki Malang sejak tahun sejak Agustus 2007 jauh sebelum suami nya diangkat menjadi Wakil Walikota Malang, meskipun suami nya telah diangkat menjadi Wakil Walikota Malang ibu Endang ini tetap setia berjualan di kantin UIN Maliki Malang. Kantin ibu Endang diberi nama 'El-Salwa' yang tepatnya berada di wilayah Ma'had Sunan Ampel Al-Aly di belakang mabna Khadijah Al-Kubra. Kantin ibu Endang berada diurutan nomor dua dari selatan. Ibu Endang terkenal ramah dengan Mahasiswi yang membeli makanan dan minuman di kantinnya, panggilan yang sering digunakan ibu Endang ini kepada mahasiswi-mahasiswi yang membeli dikantinnya adalah 'Cah Ayu'.

Apa alasan beliau tetap berjualan di kantin meskipun suami nya sudah sukses?

Yang pertama karena suami ibu Endang tidak menuntut untuk begini-begitu, dan mereka menganggap jabatan dan harta hanyalah titipan atau amanah dari Allah swt yang sifatnya sementara. Menurut ibu Endang jabatan yang dimiliki suami nya tidak akan mengubah profesi yang digeluti ibu Endang selama ini.

Kedua, sebagai cermin agar tetap merendah dan tidak terlena oleh harta.

Syi'ir Tanpo Wathon milik Gus Dur merupakan salah satu yang menginspirasi ibu Endang, 

Hidup itu harus ikhlas, jangan memandang rendah orang lain apalagi hanya karena jabatan dan harta, hidup merupakan suatu ujung dari kematian.

Pelajaran yang bisa kita ambil

Dari cerita hidup ibu Endang kita bisa mengambil banyak pelajaran.

Harta dan tahta jangan sampai membuat kita lupa akan segalanya, niscaya semua itu hanya lah titipan Allah swt dan bisa jadi harta adalah ujian hidup untuk kita di dunia ini. Tetaplah menunduk meskipun kita sudah berada pada puncak.

Semoga bermanfaat :')

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun