Mohon tunggu...
SYAM R
SYAM R Mohon Tunggu... Buruh - TERRA

JUST PEOPLE

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Menyoal Prostitusi Legal di Indonesia

11 Desember 2019   22:59 Diperbarui: 11 Desember 2019   23:08 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seru mungkin ketika hal seperti bisnis prostitusi dan sejenisnya legal di negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia ini di tetapkan. Langkah-langkah yang imajinatif namun pernah di gaungkan oleh beberapa tokoh negara ini tentunya bukan hanya sekedar untuk bahan bercanda, muhasabah akan sebuah fenomena yang dimana negara mempunyai visi besar tentang arah pembangunan dan perkembangan negara kedepan namun sector ekonomi dibenahi serta berkembang dengan lamban.

Bukan hal yang asing bagi kita mendengar banyak berita tentang prostitusi di negara ini mengingat hampir setiap tahun ada saja berita tentang harga perdagangan mengenai bisnis plus-plus ini semakin meningkat dan selalu mengeutkan. 

Di sisi alin seakan melupakan sebuah moralitas akan terangkatnya sebuah fenomena yang seakan mempermalukan diri bangsa padahal kita selalu berada di dekat hal yang kita anggap tabu tapi diam saja. 

Usulan akan bisnis ini akan menjadi legal tidaklah usapan jempol belaka dimana memang hal yang banyak tersebar  di masayarakat kita ini memiliki banyak sekali keuntungan di masalah sektor finansial untuk menyumbang sebagian besar devisa negara. 

Tentunya kita tidak dapat menutup mata bahwa segala sektor finansial masyarakat harus erat dengan pajak baik legal maupun illegal. Tapi apakah ini akan menjadi sebuah tambahan di NPWP dengan status pekerjaan : pekerja seks saja, tentunya tidak. 

Daya logika dan perasaan yang dibangun di pemerintahan sedikit kurang lebih lucunya dengan guyonan siswa sma yang mengandai ingin menjadi superhero di film, karena pada dasarnya serapan dan pengunaan dana meski hal layaknya prostitusi ini legal akan percuma tanpa pengelolaan yang tepat dan arahan program negara yang berkelanutan. Di sisi lain ketertinggalan akan negara kita dengan sisi dunia lain sangat jauh dan harus dikejar.

Kita sebagai masyarakat yang masih sadar akan sebuah belenggu dari susunan program negara yang kurang mantap tentunya hanya bisa melihat dan tertawa tanpa adanya sebuah kejelasan yang pasti dengan hanya janji dan kedok bisnis belaka. Sokongan dana dari pekerjaan yang kita anggap kurang layak ini mungkin mampu menyadarkan atau sebagai bumerang bertambahnya bisnis tokoh-tokoh masyarakat atas. 

Meski kita kesadaran masyarakatkita masih sedikit kurang tentang pajak dan hal lainnya yang berkaitan dengan kewajiban pembangunan negara. Secara tidak sadar hal ini sebagai tolak ukur kepercayaan uang masyarakat akan kemana ketika negara kita mempunyainya karena masih banyak perdebatan mengenai finansial dan penyimpangannya di berita nasional.

Seperti makan buah simalakama dengan adanya wacana pajak prostitusi ini supaya pemerintah juga sadar bahwa kondisi yang ada tidak baik baik saja di segala sektor. Tapi di sisi lain sokongan dana yang tentunya dapat membanyu pemerintahan tidak dapat ditolak juga meski di sisi lain bisa membahayakan moral negara ini. Tapi apakah masih ada yang peduli dengan moral generasi kedepan? Pengajaran yang salah dan visi setiap individu untuk bergerak dengan penetapan program dari pusat masih menjadi sebuah keraguan banyak hal akan kondisi negara ini.

Pembahasan mengenai pembangunan, dan bertambahnya utang negara ditambah lagi berjalannya ekonomi global yang semakin pesat tanpa adanya peningkatan yang pesat akan perkembangan negara negara tentunya akan menjadi rintangan yang sangat tinggi bagi negara ini. Pincang di segala sektor masih banyak adanya, meski hal ini tidak berlaku bagi para tokoh atas pemilik negara ini, eh. Hahaha. Dampak yang terasa sangat sedikit bagi generasi saat ini namun masif bagi generasi kedepan mungkin harusnya menjadi pemikiran utama siapa pemilik negara ini kedepan. Mengesampingkan moralitas negara bermoral ini mungkin perlu untuk menyadarkan pemerintah tantang bertapa urgenya semua sektor yang kita miliki di mata dunia secara global. Gaungan negara surge yang hanya penyelewengan isu sementara tidak menjadikan kepuasan bagi masyarakat yang sadar akan besarnya tantangan dan halangan negara ini dimasa mendatang.

Prostitusi tentunya sedikit dari banyaknya bisnis yang sering menjadi bahan penggerebekan dari keresahan yang menjadi bahan pengalihan berita urgen tantangan negara. Mungkin nantinya judi, miras, dan hal lain akan semakin marak dicanangkan untuk menambal banyaknya aspek kekurangan negara ini mengingat bertembahnya perkembangan dan pembangunan negara tentunya akan sebanding dengan pengeluaran dan pengorbanan tentunya. Tenteunya kita tidak mau hal yang merusak masa depan tetap terjadi.

Tapi lantas apa lagi solusi yang dapat kita lakukan untuk mengatasi kebocoran yang kita hadapi saat ini. Tentunya hal diatas bukan juga merupakan solusi dan kritik yang tepat bagi kondisi negara saat ini, namun mungkin bisa menjadi titik sadar kita sebagai masyarakat maupun pemerintah bahwa kesadaran kita akan kebutuhan negara dan negara yang harusnya sadar akan kepentingan generasi selanjutnya tanpa beban masa lalu juga menjadi bahan pemikiran kita yang hidup di negara Indonesia saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun