Mohon tunggu...
Teresia Yunita
Teresia Yunita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobinya menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Geladi Homanisasi UNPAR

6 Oktober 2022   08:35 Diperbarui: 6 Oktober 2022   08:42 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Geladi Hominisasi UNPAR

Acara ini dimulai dari kegiatan pra-geladi hominisasi. Para peserta diberikan tugas untuk menghayati lagu Indonesia Raya 3 stanza dan juga menonton salah satu film yang sudah disediakan. Setelah mendengarkan lagu Indonesia Raya 3 stanza, ada syaur yang menarik perhatian saya yaitu "Marilah kita berjanji, Indonesia Abadi". Syair tersebut menarik karena mengandung janji dan sumpah rakyat Indonesia. Janji dan sumpah tersebut adalah setia terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Syair ini juga mengungkapkan rasa patriotisme dan cinta warga negara dengan berjanji menjaga Indonesia tetap Abadi.

Lalu, film yang saya pilih itu 'Film Dokumenter Kue Tradisional : Sebungkus kisah tradisi yang kian terlupa'. Film ini berisi tentang kue tradisional bandung yang kini kurang diminati oleh masyarakat. Setelah menonton film ini, saya jadi punya keinginan untuk lebih melestarikan kue tradisional, yaitu dengan mengajak teman-teman untuk lebih sering mengkonsumsi dan memelihara makanan tradisional, tidak hanya ke teman tapi ke keluarga serta tentangga juga. Misalnya saat kumpul-kumpul saya ajak untuk membeli kue tradisional. Itu saja tugas pra-geladi hominisasi. Lalu dilanjut dengan acara geladi.

Geladi dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober 2022, dari pukul 07.45 -- 13.00 WIB. Geladi ini dilakukan secara daring, ada sekitar 70 mahasiswa yang hadir dalam zoom. Acara dimulai dengan perkenalan terlebih dahulu, beberapa peserta diminta untuk memperkenalkan diri menyebutkan nama serta asal kota. Dilanjutkan dengan doa, menyanyikan Indonesia Raya, dan Hyme Unpar.

Para peserta akan diarahkan ke break out room untuk sesi diskusi kelompok bersama dengan 1 dosen pembimbingnya juga. Kelompok saya mendapatkan tema 'Hari Perpustakaan Internasional'. Dosen pembimbing kelompok saya menyarankan untuk membuat drama terkait tema tersebut. Saya sebagai guru, dan teman kelompok saya yang lainnya sebagai murid. Guru yang menugaskan muridnya untuk merangkum 1 buku ke perpustakaan, sedangkan murid yang berdebat ada yang setuju dan ada yang tidak. Lalu setelah selesai latihan drama, semua kelompok keluar dari break out room untuk menampilkan presentasi masing-masing.

Pengalaman yang baru saya dapat di geladi hominisasi ini adalah membuat presentasi berupa drama. Biasanya saya hanya menggunakan powerpoint ataupun canva dalam mempresentasikan sebuah tema. Ternyata banyak sekali metode yang bisa dipakai seperti drama, podcast, pidato, serta debat. Saya juga banyak belajar dari kelompok lain, seperti acting, memimpin debat, serta ekspresi wajah.

Dalam geladi ini, saya mempelajari pula tentang pentingnya bahasa dan logika sebagai warga negara. Bahasa  sangat penting karena merupakan alat komunikasi antar warga negara. Apabila bahasa Indonesia saya tidak baik dan benar, akan susah dalam berkomunikasi. Logika juga berhubungan dengan bahasa, karena sebelum berbahasa akal dan pikiran (logika) haruslah baik dan benar juga. Logika juga membantu saya untuk berpikir secara kritis, lurus, serta tertib. Cara saya meningkatkan kemampuan berpikir kritis yaitu banyak bertanya, berpikir objektif, dan berpikir panjang sebelum bertindak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun