Mohon tunggu...
Khulfi M Khalwani
Khulfi M Khalwani Mohon Tunggu... Freelancer - Care and Respect ^^

Backpacker dan penggiat wisata alam bebas... Orang yang mencintai hutan dan masyarakatnya... Pemerhati lingkungan hidup... Suporter Timnas Indonesia... ^^

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Arang Kayu dan Bambu untuk Desinfektan Covid 19 dan Obat Kanker?

22 Maret 2020   19:57 Diperbarui: 22 Maret 2020   22:48 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Waktu kecil dulu pernah nggak masak pakai kayu atau bambu? Di ujungnya suka keluar buih kan? Nah buih itu kalau kita pakai ke penyakit kulit seperti herpes, kutu air, etc, biasanya langsung sembuh. Nah, asap cair atau liquid smoke ini diperoleh dari pembakaran kayu, tempurung kelapa, bambu, asapnya ditampung dan diembunkan. Di Jepang sudah banyak dipakai utk berbagai produk. Coba browsing liquid smoke." Ini lah jawaban yang diberikan oleh Dr. Ratih saat saya bertanya apa itu Cuka Kayu. Sederhana dan gampang untuk dicerna.

Sebelumnya, saya membaca di beberapa berita online termasuk Kompas dan Antara_news yang menceritakan tentang Cuka Kayu yang digunakan oleh Badan Litbang & Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan (BLI KLHK) sebagai bahan desinfektan. Karena tertarik saya langsung menanyakan pada salah seorang peneliti disana yang saya kenal.

Dr. Ratih Damayanti adalah Peneliti di BLI KLHK. Sebelumnya saya mengenalnya karena pernah melihat paparannya tentang Alat Identifikasi Kayu Otomatis (AIKO) di Laboratorium Hasil Hutan di Bogor.

Dari penelitian awal yang dilakukan oleh Tim Peneliti, dapat disimpulkan bahwa di udara yang mengandung jamur, ternyata cuka kayu, cuka bambu dan etanol 70% mampu menghambat pertumbuhan jamur. Kontaminasi oleh bakteri diperoleh dari mikroorganisme yang terdapat di telapak tangan, dimana cuka kayu dan cuka bambu dalam konsentrasi 1% memiliki kemampuan lebih baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri dibandingkan Etanol 70%, terlebih bila dibandingkan salep komersil.

Ini menunjukkan bahwa cuka kayu dan cuka bambu yang diproduksi BLI KLHK layak dijadikan sebagai desinfektan.

Apakah ada kayu khusus yang paling efektif untuk digunakan dalam memproduksi cuka kayu ? Dr. Ratih menjawab sebenarnya semua bahan yang berlignoselulosa bisa digunakan.


dokpri
dokpri
Ternyata selain sebagai desinfektan. Arang kayu dan bambu juga memiliki nilai bioprospecting yang tinggi untuk digunakan dalam industri medis. Bahkan untuk penyakit jenis cancer/ kanker.

Penyakit  kanker  merupakan  masalah kesehatan masyarakat  Indonesia  yang utama, karena prevalensi cukup tinggi  dan  biaya pengobatan terbilang mahal. Tingkat  kematian  akibat  kanker  di  Indonesia mencapai  rata-rata 50%.

GLOBOCAN-WHO (2018) menyebutkan bahwa Kanker  payudara adalah  kanker  yang  paling umum  terjadi  di Indonesia.

BPJS Indonesia menerangkan bahwa Beban  biaya  pengobatan  kanker  terus meningkat  pada  tahun  2017  sebesar Rp 3,1 Trilyun. Secara nasional, sebesar Rp  28  Triliun  per tahun devisa negara berpindah  karena  berobat  ke  luar negeri.

Menyambung tulisan saya sebelumnya yang menyebutkan potensi obat Corona ada di Hutan,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun