Mohon tunggu...
tepan mufrisno
tepan mufrisno Mohon Tunggu... Lainnya - Dreamer

Saya adalah seorang pemimpi....... saya sedang menggapai mimpi saya.... saya sedang berjalan kearah mimpi saya... dan saya tidak mau terbangun dari mimpi saya.....

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kematian Sebagai Tujuan Hidup Manusia - Sebuah Tulisan yang Belum Selesai

14 April 2010   07:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:48 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Manusia menemukan eksistensi ataupunidentitasnya mana kala dia sudahalmarhum ataupun almarhumah, hal ini banyak kita dengar dan saksikan pada waktupidatopemakaman seseorang, dan artiperan almarhum/ah baru dapat dimengertipada saat dia sudah tiada.

Pemikir decorates menyatakan eksistensi manusia ialah “ aku berpikir maka aku ada” ada pula yang mengatakan bahwa Eksistensi manusia dilihat dari hasil kerjanya. Apakah benar hal ini adakah yang lebih tinggi dari pikiran dan pekerjaan? Setelah di renungkan semua hal tentang diri kita : identitas, eksistensi, budaya, cara pandang, perbuatanitu dilihat terang pada saat pidato pemakaman kita. Seberapa pintarnya seseorang, seberapa baiknya seseorang, seberapa bersihnya seseorang , hal tersebut tidak akan berguna bila orang tersebut tidak memberikan kontribusi kepada umat manusia, setidak-tidaknya untuk keluarganya.

Kematian sebagai tujuan hidup adalah hal yang tidak bisa di pungkiri akan terjadi , kapanpun, dimanapun, dan saatnya tidak ada yang tau, oleh karena itu ada prinsip yang tidak bisa tidak kita harus lakukan sebagai pemaknaan identitas diri kita yaitu perbuatan (baik positif maupun negative) , perbuatan ini di lakukan terus menerus akan menjadi habitus ( mengambil istilah Piere Bourdeu)dimana habitusini akan mengambil effek nya ke dalam masyarakat danbila habitus itu sudah menjadi kontrak didalam masyarakat ( kontrak socialEmiel Durheim ) hal tersebut akan menghasilkan suatu symbol-simbol, nilai-nilai , yang juga menghasilkan suatu objekbaik bersifat materil, sprituil, maupun norma, dan hal ini lah yang banyak di sebut budaya.

Jadidiawali dari perbuatan individu hal ini dapat merebak pada system social masyarakat yang ada. Akan tetapi sejauh mana individu tersebut dapat bertahan akanhabitusnya di perlukan motivasi yang terus di pelihara hingga habitus tersebut bisa menjadi budaya individu sehingga mempunyai pengaruh yang besar terhadap masyarakat social .motivasi ini lah yang juga dapat membuat masyarakat social dapat mengikuti terus setiap perbuatan (aktivitas) individu yang ditransformasikan dalam system social yang pada akhirnyamenghasilkan budaya, selainsub-sub bidang lainnya yang di kemukakan Bourdeu ( Capital social , ekonomi , budaya ) Motivasi inilah yang bisa mengendalikan ke tiga capital yang di kemukakan bourdeu.

Dalam hal ini yang menjadi pertanyaan motivasi apakah yang dapat mengendalikan kapitalisme liberalism menjadikeuntunganbagi Indonesia , bukan sebaliknyayang kita alami pada saat ini?

Yang di tawarkanoleh bangsa ini banyak sekali, prularisme, sumber daya alam yang berkelimpahan, tenaga kerja yang melimpah , budaya bangsa yang selaluterkesima akan budaya lain…sebenarnya sejauh mana kita mengenali diri kita sendiri sehingga kita bisa tauapakah sebenarnya budaya kita ini dan budaya mana saja yang bisa cocok dengan kita, paham ideology mana yang sesuai dengan diri kita?

Mari kita bedah diri kita sendiri untuk mengetahui budaya dan identitas apa , siapa kita ini, sebelum kematian mendatangi kita.

GOAL : DEATH

Identitaskita berdasarkan siapa diri kita di pandangan diri kita sendiri., maksudnya apa yang kita pikirkan tentang diri kita seperti itulah orang lain akan melihat dirikita sendiri. Untuk itu kita harus membuat goal : apa yang kita inginkan orang lain berkata pada saat kita mati nantinya..

MISSION= ACT

Seperti pohonyang berbuah sesuai dengan proses yang telah dialaminya, demikian manusiajuga termasuk dalam siklus system alam , dimana setiap perbuatan kita ( Acts ) menjadi investasi identitas kita, seberapa baik seseorang dapat di ukur dari seberapa kali dia melakukan perbuatan baik demikian juga kebalikannya.Berarti dalam hal ini disetiap waktu dan keadaanperbuatan kita mencerminkan siapa diri kita.Perbutan ini menyangkut aktivitaske lima indera kita, baik yang dilihat orang lain maupun yang tidak terlihat (indera pengecap, perasa ) . dalam hal ini tabungan kematian kita di isi dari waktu ke waktu .. dari kita bangun tidur , bekerja ataupun bersekolah , hingga tidur semuanya itu berkontribusi akanhasil tabungan kita pada saat kematian.

THING    +  ACT= YOUR IDENTITY.

InternalEksternal

(individu)(social )

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun