Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Melihat Keunikan dan Menyelami Makna Pohon Melalui "Kayu Kuda-Kuda" di Desa Lingga

31 Januari 2022   13:26 Diperbarui: 1 Februari 2022   15:34 2146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melihat keunikan dan menyelami makna pohon (Dokumentasi pribadi)

Dari jarak ratusan meter sebelum masuk ke desa ini kita sudah dapat mengenali bentuk khas dahan-dahan pucuk kayu yang tinggi menjulang di antara atap rumah-rumah warga desa ini. Di bawahnya adalah gerbang masuk ke desa Lingga. Apa pikiran dan makna yang dapat dipetik saat berteduh di bawahnya?

Kita tentu sudah sangat terbiasa mengenali suatu daerah atau kota berdasarkan ikon yang menjadi penanda khasnya. 

Kalaupun itu bukan ikon resmi daerah atau kota, biasanya kita akan mengingat apakah itu bangunan, taman, atau benda-benda alam lainnya sebagai ciri khas suatu tempat bagi kita pribadi.

Demikian juga halnya dengan kampung dan desa-desa di Tanah Karo. Ada ikon yang menjadi penanda saat kita akan memasuki sebuah kampung atau desa. Dalam bahasa Karo ikon khas itu disebut "pulo-pulo".

Dalam buku "Bahasa Karo" tulisan Henry Guntur Tarigan dan Djago Tarigan, dijelaskan bahwa "pulo" dalam bahasa Karo diterjemahkan menjadi "pulau" atau "hutan" ke dalam bahasa Indonesia. 

Sementara itu, "pulo-pulo" sebagai kata ulang memiliki makna kiasan penanda khas atau ikon sebuah kampung. 

Sejak zaman dahulu kala, penanda khas di pintu masuk sebuah kampung di Tanah Karo berupa pepohonan yang besar dan unik.

Baca juga: "Remang Embun" di Atas Embung, "Pulo-pulo" Desa Kacinambun Menuju Siosar

Kali ini kita akan melihat keunikan dan menyelami makna sebuah pohon besar sebagai ikon desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo. 

Pada tahun 2021 yang lalu, Desa Lingga ditetapkan sebagai Desa Pemajuan Kebudayaan bersama dengan Desa Dokan Kecamatan Merek Kabupaten Karo oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Eksistensi desa Lingga sebagai desa budaya, selain dicirikan oleh keberadaan bangunan-bangunan tradisional Karo juga terkait dengan kisah historis insan manusianya. Tidak bisa tidak, penelusuran kita terkait hal itu akan membawa kita bertemu dengan kisah Sibayak Lingga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun