Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Kreatif Merawat Lingkungan di Era Metaverse lewat Pohon

15 Januari 2022   20:39 Diperbarui: 17 Januari 2022   22:59 2430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menanam pohon ceri dan bunga-bunga di halaman rumah (Dokumentasi Pribadi)

Obrolan di media, baik media mainstream maupun media sosial, akhir-akhir ini banyak membahas tentang metaverse. Tak terkecuali obrolan di pojok-pojok kedai kopi maupun ruang kerja perkantoran di kampung kami yang terbilang kota kecil, di Kabanjahe.

Keberadaan sebuah era dengan perpaduan dunia nyata dan dunia digital ini membawa serta keheranan, optimisme, kecemasan, dan kegelisahan sekaligus. Seperti apa masa depan dunia nanti?

Ruang virtual dengan pemanfaatan teknologi virtual reality dan augmented reality ini memungkinkan setiap orang dari seluruh dunia berkumpul dan berinteraksi.

Apa yang global dan yang lokal menjadi nyaris tanpa sekat. Benarkah tindakan sektoral dari seorang individu bisa berdampak luas bagi dunia, baik dalam sisi positif maupun negatifnya?

Lihat saja beberapa contoh soal kehebohan zaman kiwari terkait seseorang yang menjual alun-alun utara keraton Jogja dan tugu Monas di dunia metaverse. Atau yang terbaru ini seorang Gozhali yang menjadi kaya melalui foto selfie hariannya.

Lingkungan asri yang perlu dirawat dengan kreatif. Foto: Kawasan Kacinambun Highland, Puncak 2000, Siosar, Tanah Karo (Sumber: Zia Coffee)
Lingkungan asri yang perlu dirawat dengan kreatif. Foto: Kawasan Kacinambun Highland, Puncak 2000, Siosar, Tanah Karo (Sumber: Zia Coffee)

Foto-foto selfie-nya bertransformasi menjadi aset berbentuk Non Fungible Token (NFT) dengan nilai yang fantastis. Apa lagi ini?

Baik, mari kita tinggalkan sejenak kehebohan dunia virtual yang kini menjadi kenyataan dan sudah berdiri di ambang pintu rumah setiap kita. Kita kembali ke pertanyaan soal apa tindakan lokal yang bisa berdampak global itu.

Kita akan mengambil sebuah contoh tindakan kecil sebagai sumbangan nyata dalam mewujudkan harapan dari tingkat lokal hingga internasional. Contoh itu terkait dengan keberadaan pohon.

Pada Sabtu, 8 Januari 2022 yang lalu telah dilakukan Pencanangan Tahun Program Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Tahun 2022. Tema besar tahun program GBKP kali ini adalah "Kreatif Merawat Lingkungan".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun