Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Proses Kreatif di Balik Layar, "Serunya Menginap di Tartu Flower Garden"

6 Juli 2021   23:44 Diperbarui: 31 Juli 2021   08:30 960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kabanjahe_Sabtu, 3 Juli 2021 waktu menunjukkan pukul 09.51 WIB. Ada sebuah pesan masuk di aplikasi perpesanan Whatsapp, "Aku nggo ready ya gi."

Pesan itu datang dari seorang teman yang menyatakan bahwa dia sudah siap untuk berangkat. Pagi itu kami berencana menuju Kacinambun Highland, yang berlokasi di kawasan Puncak 2000 Siosar, yang lebih populer dikenal dengan sebutan Siosar saja.

Sebagai kawasan dataran tinggi, panorama alam di kawasan yang akan kami tuju itu sungguh sangat elok. Gunung-gemunung dan barisan perbukitan yang termasuk gugusan Taman Nasional Bukit Barisan, dihiasi hamparan perladangan warga dengan tanaman jeruk, kopi, dan aneka tanaman palawija, hingga cakrawala cerah yang diselingi arak-arakan awan serta kabut menjelang senja hingga pagi hari. Itu adalah sebagian gambaran pemandangan alam yang bisa dinikmati di sana.

Panorama alam pegunungan di Kacinambun Highland-Siosar (Dokumentasi Pribadi)
Panorama alam pegunungan di Kacinambun Highland-Siosar (Dokumentasi Pribadi)
Rencana berangkat dari Kabanjahe pada pukul 10 WIB molor sekitar 2 menit. Namun, jarak kota Kabanjahe hingga Puncak 2000 Siosar relatif dekat. Jarak sejauh 17 km itu dapat ditempuh selama 39 menit saja.

Lagi pula sepanjang jalan menuju tempat tujuan adalah jalan aspal hotmix dengan kualitas jalan mantap. Hanya saja dengan volume kendaraan yang cukup tinggi pada hari-hari libur, jalan menuju Puncak 2000 Siosar ini terasa menjadi agak sempit. Pemandangan khas alam perdesaan tersaji pada setiap titik ketika kita melalui desa yang ada di jalur perlintasan.

Bapak-bapak yang sedang main catur, atau sekadar mengobrol di kedai kopi, serta petani yang lalu-lalang di jalan dari dan ke ladang, adalah beberapa di antara aktivitas khas warga desa sebagaimana umumnya desa-desa di Tanah Karo. Tentu saja, beberapa ekor anjing, hewan peliharaan warga, tampak senang rebahan menikmati kehangatan aspal di pagi hari yang sejuk.

Apa saja yang menarik bagi seorang konten kreator saat berada seharian di Siosar? Yuk! Kita ikuti keseruan yang bisa ditemukan di balik proses kreatif saat kami membuat sebuah konten video di sana.

1. Embung Desa Kacinambun

Cekungan alami yang berfungsi sebagai bangunan konservasi air untuk berbagai keperluan ini, akan menyambut kita di sisi kiri jalan ketika melintas saat akan menuju Siosar. Sebagai wajah depan desa Kacinambun, meskipun belum ditata untuk tujuan wisata, tapi refleksi pemandangan hijau daun pepohonan dan langit biru dihiasi arak-arakan awan putih di atas permukaan embung ini akan menggoda siapa saja yang lewat untuk berhenti sejenak menikmatinya.

Kami menghabiskan waktu selama lebih kurang 20 menit untuk mengambil gambar dan video dari tepian embung ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun