Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menghidupi Makna Peribahasa dan 5 Ungkapan tentang Bunga di Tepi Jalan Desa Raya

11 Juni 2021   01:00 Diperbarui: 11 Juni 2021   08:58 2044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasar Bunga di Tepi Jalan Desa Raya, Berastagi, Tanah Karo| Dokpri

1. Bunga mawar tidak mempropagandakan harum semerbaknya, dengan sendirinya harum semerbaknya itu tersebar di sekelilingnya. (Soekarno, Presiden Pertama RI, 1901-1970)

Meskipun tidak terbatas kepada mawar, keindahan dari bunga-bunga yang digelar di sepanjang jalan pasar bunga desa Raya ini, pastilah turut mengukuhkan ciri khas Tanah Karo sebagai salah satu daerah penghasil bunga yang terbesar di Sumatera Utara.

Kesinambungan masa depan perkebunan bunga di desa ini sedikit banyak akan turut menentukan kukuhnya ciri khas itu. Begitulah satu desa dan yang lainnya menjadi sebuah mata rantai yang saling bertautan pada suatu daerah.

Tidak ada satu daerah yang lebih baik dari salah satu desanya yang paling lemah. Kebaikan dari satu desa menjadi kebanggan bagi satu daerah. Demikian juga sebaliknya, kelemahan dari satu desa menjadi keburukan bagi seluruh daerah sebagai satu kesatuan.

2. Cinta adalah satu-satunya bunga yang dapat tumbuh dan berbunga tanpa bantuan musim. (Khalil Gibran)

Tentu ini adalah sebuah kiasan. Bunga tidak akan bisa bersemi dan mekar bila bukan pada musimnya. Bila pun bisa, maka barangkali itu ada hubungannya dengan perubahan iklim dan pola cuaca akibat ulah manusia.

Apa lagi yang bisa membantu bunga menemukan waktunya untuk tumbuh dan berbunga bukan pada musimnya bila bukan karena cinta? Ya, bunga butuh perawatan yang telaten dari tangan-tangan dingin dan hati yang lemah lembut.

Sungguh, terkadang ketelatenan dan kehalusan itu tidak selalu berhubungan dengan hal-hal yang ragawi. Muka bisa cadas dan keras, Kawan! Tapi hati dan perasaan kami halus. Hehe. Kalau tidak begitu adanya, mana mungkin bunga mau tumbuh dan mekar bersemi?

3. Karena ada bunga mati, maka banyaklah buah yang tumbuh, demikianlah pula dalam hidup manusia bukan? Karena ada angan-angan muda mati, kadang-kadang timbullah angan-angan lain, yang lebih sempurna, yang boleh menjadikan buah. (Raden Adjeng Kartini)

Penuh dengan cinta saja tidak akan mungkin membuat usaha budi daya bunga ini bisa tetap bertahan. Hasil budi daya para petani bunga perlu dibeli. Kalau tidak, maka mimpi petani bunga pun mungkin akan berganti. Menjadi wortel, kopi, tomat, cabe, atau apa saja yang laku.

Ungkapan ini berhubungan dengan harapan para petani bunga. Menjadikan Taman 1.000 Bunga sebagai salah satu objek wisata yang dikelola dengan baik oleh BUMDes adalah salah satu jalan mengelola harapan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun