Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

"Sate Kuburan", Makanan Lebaran yang Berlabuh di Makam Pahlawan Kabanjahe

19 Mei 2021   17:21 Diperbarui: 19 Mei 2021   22:31 1343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kabanjahe, ibu kota Kabupaten Karo menyimpan beberapa hal yang unik. Ada beberapa jejak yang menjadi saksi sejarah betapa gigihnya perjuangan melawan penjajahan kolonial Belanda di kota ini pada masa revolusi kemerdekaan Indonesia.

Salah satunya adalah Makam Pahlawan Kabanjahe. Ini merupakan salah satu makam pahlawan terbesar di Indonesia.

Menurut penuturan para orang tua, hanya ada dua taman makam pahlawan yang seperti ini di Indonesia. Satu yang ada di Kabanjahe, dan satunya lagi adalah Makam Pahlawan Bung Tomo di kota Surabaya.

Gerbang Makam Pahlawan Kabanjahe (Dokpri)
Gerbang Makam Pahlawan Kabanjahe (Dokpri)
Pemuda-pemudi Karo di masa perjuangan kemerdekaan adalah para pahlawan yang sangat pemberani. Banyak di antara mereka yang gugur di medan pertempuran. Di Makam Pahlawan Kabanjahe inilah sebagian besar dari pemuda pejuang Karo ini dimakamkan.

Beberapa nama pahlawan pemuda Karo itu diabadikan sebagai nama jalan di Kota Kabanjahe. Seperti, Letnan Mumah Purba, Kapten Bangsi Sembiring, Letnan Rata Perangin Angin, Kapiten Purba, Kapten Pala Bangun, Nabung Surbakti, Kapten Mariam Ginting, Kapten Bom Ginting, Kapten Selamat Ketaren, Letnan Abdul Kadir, Kapten Upah Tendi Sebayang, Kapten Sukaraja Munthe.

Fakta ini menjadikan kota Kabanjahe menjadi salah satu kota di Indonesia yang paling banyak menggunakan nama pahlawan lokalnya sebagai nama jalan.

Salah satunya, adalah jalan Letjen. Djamin Gintings, yang membentang tanpa putus setidaknya sepanjang 76 km dari pusat kota Kabanjahe hingga kota Medan, Sumatera Utara. Jalan ini barangkali termasuk salah satu jalan nasional non-tol yang terpanjang di Indonesia.

Meskipun demikian, sampai kini baru dua orang putera Karo yang resmi dianugerahi gelar sebagai pahlawan nasional Indonesia. Yang pertama adalah Kiras Bangun atau dikenal juga sebagai Garamata (1852 - 22 Oktober 1942). Ia dimakamkan di Desa Batukarang, Kecamatan Payung. Kepadanya dianugerahkan gelar pahlawan nasional Indonesia oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 9 November 2005.

(Pahlawan Nasional Kiras Bangun/ medan.tribunnews.com)
(Pahlawan Nasional Kiras Bangun/ medan.tribunnews.com)
Selanjutnya adalah Letjen TNI (Purn) Djamin Gintings (12 Januari 1921- 23 Oktober 1974). Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta. Kepadanya dianugerahkan gelar pahlawan nasional Indonesia oleh Presiden Joko Widodo pada 7 November 2014.

Kisah "Sate Kuburan"

Namun, kali ini kita akan bertemu dengan sosok pahlawan kuliner yang juga sudah cukup sepuh di kota Kabanjahe. Menarik, bahwa kuliner yang dimaksud adalah sate Padang yang berasal dari ranah Minangkabau.

Ya, sate Bukit Tinggi adalah merek yang melekat pada kaca gerobak dorong penjual sate ini. Namun, warga kota Kabanjahe sekitarnya lebih mengenal jualan sate ini dengan nama sebutan "sate kuburan." Pasalnya taklain karena penjual sate ini berjualan di depan pintu masuk Makam Pahlawan Kabanjahe.

Penjual sate Padang
Penjual sate Padang
Kakek Alby, yang merupakan pencetus usaha jualan sate Bukit Tinggi ini memulai usahanya sejak tahun 1984. Namun, pada awalnya dia berjualan keliling kota Kabanjahe. Maka, pastilah jalan-jalan yang dilaluinya berjualan setiap hari itu adalah jalan-jalan dengan nama pahlawan lokal Karo, karena ruas-ruas jalan itu pulalah ruas-ruas jalan yang ramai di kota Kabanjahe.

Kakek Alby mulai berjualan sate Padang di kota Kabanjahe sejak ia berusia 30 tahun, hingga saat ini dia sudah berusia 67 tahun. Ada satu penjual sate lainnya yang juga sudah cukup berusia tua, bernama sate Mak Aciak, yang mulai berjualan sate Padang pada tahun 1981.

Kakek Alby (Dokpri)
Kakek Alby (Dokpri)
Harga satenya cukup murah dan dengan cita rasa yang enak, hanya Rp15.000 per bungkusnya. Daging yang digunakan juga bervariasi sesuai keinginan pembeli, ada daging ayam, daging lembu, dan daging kambing. Selain itu lontongnya juga sungguh enak, disiram dengan sambal kacang yang gurih dan wangi.

Kini kakek Alby mewariskan usaha jualan sate Padang ini ke anaknya. Setelah puas jualan berkeliling di jalan-jalan yang menggunakan nama-nama pahlawan lokal Tanah Karo, kini sate Padang "Bukit Tinggi" betah berlabuh di halaman depan Makam Pahlawan Kabanjahe, yang merupakan salah satu makam pahlawan terbesar di Indonesia itu.

Sesuatu yang lestari dan bertahan lama, pastilah juga membutuhkan etos kerja dan semangat pantang menyerah seperti semangat juang para pahlawan. Sambil menikmati "sate kuburan" ini, kita bisa juga mengenangkan semangat kepahlawanan para pejuang kemerdekaan front juang Tanah Karo, yang raganya terbaring di pusara-pusara bisu Makam Pahlawan Kabanjahe.

Semangat juang mereka masih membekas, salah satunya di gerobak sate Bukit Tinggi ini.

Mejuah-juah. 

Rujukan: 1, 2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun