Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menggali Kedalaman Makna Cinta Alam dan Kasih Tuhan di Ketinggian Siosar

24 Januari 2021   23:10 Diperbarui: 25 Januari 2021   12:38 878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kreasi mural pada dinding sebuah balai desa di Siosar: Sepasang Penari Karo dengan latar belakang Gunung Sinabung dan Perkampungan Karo

Anak-anak warga Siosar bermain di salah satu lahan relokasi, 17/01/2021 (Dokpri)
Anak-anak warga Siosar bermain di salah satu lahan relokasi, 17/01/2021 (Dokpri)
Sebuah Kesaksian sebagai Penutup

Kesaksian dari seorang penatua, pelayan jemaat GBKP Siosar ini, kiranya juga mewakili suara hati jemaat khususnya dan warga pengungsi umumnya. Kesaksiannya saya saksikan ketika mengikuti ibadah singkat yang dirangkaikan dengan rapat panitia pembangunan gedung gereja Majelis Jemaat GBKP Bekerah Simacem di Siosar, pada Sabtu, 23 Januari 2021 kemarin.

Dia adalah bapak Mbiri Sembiring Pelawi. Katanya, "Bangunan gereja kayu yang sudah berumur lebih kurang 2 tahun ini sudah hampir tidak layak, karena kayu-kayunya sudah mulai lapuk."

Ibadah dan rapat pembangunan Gereja Kayu, Siosar, 23/01/2021 (Dokpri)
Ibadah dan rapat pembangunan Gereja Kayu, Siosar, 23/01/2021 (Dokpri)
Oleh sebab itu jemaat berkeinginan untuk membangun gereja. Gereja ini nantinya sekaligus juga diharapkan akan dapat mendukung perkembangan sektor pariwisata desa Siosar sebagai salah satu desa wisata di Kabupaten Karo.

Ia menjelaskan sebuah gambaran terkait dengan realitas kehidupan wajah asli Siosar saat ini dalam perkembangannya sejak pertama kali mereka pindah ke tampat ini pada sekitar lima tahun yang lalu. Mereka setiap kepala keluarga mendapatkan jatah 5.000 m2 lahan olahan untuk bertani, dan satu unit rumah permanen berukuran 5x5 m2, dengan lahan rumah berukuran 5x10 m2.

Seiring berjalannya waktu, pemuda-pemudi warga kedua desa yang beranjak dewasa, kemudian menikah, membangun rumah tangga. Rumah tinggal yang tersedia, bagaimana akan dibagi untuk ditempati oleh dua kepala keluarga. Lahan pertanian selanjutnya entah harus dibagi menjadi berapa guna diusahai bersama untuk menyambung hidup dan harapan bersama.

"Bagaimana kondisi ini akan mampu mendukung kesinambungan kehidupan masyarakat, keluarga-keluarga di kawasan relokasi Siosar dalam jangka panjang?" tanya pak Pelawi. Sesaat kemudian, dia sendiri juga yang memberikan jawaban, dengan intonasi bernada asumsi dan dengan gaya bahasa praduga.

Masa depan bagi Siosar tak lain menurutnya, adalah dari nilai tambah sektor pariwisata yang berkesinambungan. Terkandung dalam makna ini adalah pariwisata yang selaras dengan alam. Pengelolaan sumber daya pariwisata yang terbarukan. Atau dalam bahasa pak Pelawi adalah "pariwisata yang tidak ada habis-habisnya."

Siosar adalah salah satu contoh gambaran semangat toleransi dan kerukunan. Sudah seharusnya toleransi dan kerukunan itu bukan hanya antara jemaat dalam satu gereja saja, atau antarumat beragama saja, atau antarsesama manusia saja, tapi juga dengan alam lingkungan tempat tinggalnya yang mungkin sudah ribuan tahun sudah lebih dahulu ada di sana.

Sekalipun warga Siosar adalah masyarakat yang sedang dan masih akan terus bergerak bangkit setelah sempat terpuruk oleh bencana, semangat mereka kiranya dapat tetap tumbuh dalam kebersamaan dan pergaulan yang penuh dengan kehangatan. Membangun harapan dari negeri di atas awan.

Salah satu sudut kawasan relokasi Siosar, dengan latar Gn. Deleng Sibuaten
Salah satu sudut kawasan relokasi Siosar, dengan latar Gn. Deleng Sibuaten

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun