Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

"Don't Look Back In Anger", Memaknai Revolusi dari Tempat Tidur ala Oasis

26 Mei 2020   19:42 Diperbarui: 27 Mei 2020   01:10 2297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (unsplash/@mynameisiknow)

Begitu juga halnya dengan revolusi yang dimulai dari tempat tidur ini. Bukan dalam artian tidur sama sekali tanpa berbuat apa-apa, tapi perjuangan yang tidak biasa dalam nuansa keterbatasan ini membutuhkan nyala api harapan yang tidak boleh padam, bahwa pada saatnya nanti kita akan menjalani kehidupan yang sama sekali telah berubah secara mendasar.

Perubahan ini menunjukkan bahwa nasihat praktis untuk menikmati hidup ternyata tidak mempunyai nilai yang kekal, seandainya tidak ada cinta dan kasih sayang yang memampukan kita tetap berharap tanpa dendam sesudah datangnya penderitaan dan rasa kehilangan.

Penderitaan dan rasa kehilangan karena wabah ini menyamaratakan segala sesuatu yang hidup. Kuasa Sang Pencipta yang tidak terbatas menyamaratakan segala ciptaan dalam akal, pengetahuan, hikmat dan kebijaksanaannya yang terbatas.

Ibarat dalam sebuah konser, tidak ada penonton yang bermegah atas dirinya sendiri. Sebaliknya, mereka sama-sama berjingkrak pada lagu bertempo cepat, atau sama-sama menitikkan air mata saat menyanyikan ode atau himne.

Menjalani hidup dengan penuh ungkapan syukur, dan menerima apa yang dimiliki dengan tidak membanding-bandingkan seorang dengan yang lain, hanya akan bisa terjadi dalam sebuah konser kehidupan bilamana orang-orang mampu mengenakan kasih sebagai pengikat yang menyatukan dan menyempurnakan.

Don't Look Back In Anger, tidak melihat masa lalu dengan dendam dan kemarahan, adalah revolusi tempat tidur yang mendatangkan penerimaan melampaui segala batasan.

Referensi:
wikipedia.org
cnnindonesia.com
www.azlyrics.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun