Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Romantika dalam Padi yang Tumbuh Melintasi Zaman di Desa Serdang

17 Mei 2020   23:17 Diperbarui: 18 Mei 2020   09:35 1028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Padi mulai menguning di kawasan sawah | Dokumentasi pribadi

Kegiatan mengerik padi dalam sebuah wadah kerja sama yang disebut aron, terkadang mempertemukan muda-mudi dalam sebuah obrolan hangat di tengah sawah. 

Apalagi bila panen telah usai dan mendapatkan hasil yang melimpah, maka pesta tahunan yang disebut "Kerja tahun" sebagai bentuk ungkapan syukur akan digelar dengan meriah.

Tidak jarang, dalam pelaksanaan pesta syukuran hasil panen ini, digelar "Gendang-gendang" atau tari-tarian tradisional sampai dua hari. Dalam acara ini, muda-mudi anggota karang taruna desa menjadi "bapa aron" dan "nande aron", semacam jaka dan dara maskot acara.

Padi yang ditanam di sawah, meskipun secara sederhana, tetap bertahan dengan segala romantikanya. Namanya juga romantika, di dalamnya melibatkan bermacam emosi jiwa. Ada suka, ada juga duka.

Petani tentu sangat bersyukur bila hasil panen melimpah, sebaliknya ada juga rasa sedih mana kala hasil panen tidak seperti yang diharapkan.

Menjemur padi hasil panen|Dokumentasi pribadi
Menjemur padi hasil panen|Dokumentasi pribadi
Namun, romantika dalam padi yang tumbuh melintasi zaman ini, sadar atau tanpa disadari adalah bagian bentuk aktivitas yang tetap menjaga kesinambungan hidup dan harapan banyak masyarakat kita. 

Bila bukan untuk perdagangan antar pelabuhan, setidaknya padi yang ditanam mampu menjaga pasokan kebutuhan makanan pokok kita sendiri.

Terimakasih bapak tani, Terima kasih ibu tani, tugas anda sungguh mulia.

Referensi:

Lirik Lagu Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun