Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Selamat Hari Kasih Sayang, Berastagi "I Love You"

14 Februari 2020   19:53 Diperbarui: 15 Februari 2020   08:11 1165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berastagi Tempo Dulu (Sumber foto: https://i.pinimg.com/)

Pemandangan ke arah lembah di bawah Bukit Gundaling, tampak kepadatan pemukiman penduduk kini di Kota Berastagi (dokpri)
Pemandangan ke arah lembah di bawah Bukit Gundaling, tampak kepadatan pemukiman penduduk kini di Kota Berastagi (dokpri)
4. Presiden Sukarno Pernah Diasingkan ke Berastagi

Pada 22 Desember 1948, atau pada masa agresi militer kedua Belanda, Presiden pertama Republik Indonesia pernah diasingkan ke Berastagi Tanah Karo. Rumah pengasingan Soekarno itu terletak di Desa Lau Gumba Kecamatan Berastagi.

Rumah Pengasingan Sukarno di Berastagi (Foto: Pemerintah Provinsi Sumatera Utara)
Rumah Pengasingan Sukarno di Berastagi (Foto: Pemerintah Provinsi Sumatera Utara)
Bangunannya berukuran 10 x 20 meter bergaya Eropa. Sumpeno, nama pengelola rumah bersejarah ini, menuturkan bahwa rumah pengasingan Soekarno masih sama seperti sediakala saat pertama kali ditempati presiden pertama Indonesia itu bersama-sama dengan Sutan Sjahrir dan Agus Salim saat pengasingannya di Berastagi.

Tak jauh dari rumah, ada sebatang pohon beringin besar yang berdiri kokoh. Kata istri Sumpeno, sang penjaga rumah "Itu beringin Sukarno, Pak Sukarno yang menanam."

Itulah salah satu sebabnya Presiden Sukarno mendapatkan tempat yang khusus di hati masyarakat Karo. Orang Karo menjuluki Bung Karno sebagai Bapa Rayat Sirulo atau bapak rakyat banyak, bapak lambang kemakmuran rakyat. Sebab lainnya adalah karena ajaran-ajaran Bung Karno sama dengan nilai-nilai dalam falsafah hidup masyarakat Karo, yakni gotong-royong, menghargai pluralisme, dan solidaritas.

Perjalanan sejarah Indonesia dalam perjalanan hidup Bung Karno turut mengharumkan nama Berastagi, seperti halnya Ende dan Bengkulu. Barangkali itu juga sebabnya pada tahun 2017, baik Kota Ende maupun Kabupaten Karo dipilih menjadi dua dari lima daerah percontohan gerakan nasional revolusi mental di Indonesia.

Pemandangan lembah Berastagi di latar belakangi Gunung Sibayak pada tempo dulu (Sumber foto: https://cdn-2.tstatic.net/medan/foto/bank/images/brastagi_20150610_180646.jpg)
Pemandangan lembah Berastagi di latar belakangi Gunung Sibayak pada tempo dulu (Sumber foto: https://cdn-2.tstatic.net/medan/foto/bank/images/brastagi_20150610_180646.jpg)


Tentu masih banyak hal lainnya yang bisa digali
Untuk dikagumi dan disayangi dari kota Berastagi
Tapi, cukuplah ini dulu untuk sekarang,
Biar kusisakan rasa rinduku untukmu selalu,
Saat pulang ke kotaku, Berastagi ...

Cintailah kotamu,
Karena kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu,
Selamat hari kasih sayang, Berastagi I Love You

Referensi :

Wikipedia, Karosiadi 1, dan 2, Historia

Kadet Brastagi -- Akademi Militer Perjuangan, penerbit Ikatan Kadet Brastagi, 1980.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun