Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Selamat Hari Kasih Sayang, Berastagi "I Love You"

14 Februari 2020   19:53 Diperbarui: 15 Februari 2020   08:11 1165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berastagi Tempo Dulu (Sumber foto: https://i.pinimg.com/)

Peresemian Bandara Berastagi (Sumber: https://karosiadi.blogspot.com/2017/01/meriahnya-pembukaan-bandara-brastagi-16.html)
Peresemian Bandara Berastagi (Sumber: https://karosiadi.blogspot.com/2017/01/meriahnya-pembukaan-bandara-brastagi-16.html)
Penyambutan kedatangan pilot Inggris, pada pembukaan Bandara Berastagi (Sumber: https://2.bp.blogspot.com/-p2Ap23h0oIY/WIcBVHwuL0I/AAAAAAAAGEc/xDjU6gGjF_In1ZTzwdMBVX8ngQEs_XmUgCLcB/s640/Bandara%2BBrastagi%2B3.jpg)
Penyambutan kedatangan pilot Inggris, pada pembukaan Bandara Berastagi (Sumber: https://2.bp.blogspot.com/-p2Ap23h0oIY/WIcBVHwuL0I/AAAAAAAAGEc/xDjU6gGjF_In1ZTzwdMBVX8ngQEs_XmUgCLcB/s640/Bandara%2BBrastagi%2B3.jpg)
Untuk kelancaran, maka diatur lalu lintas agar secepat mungkin undangan bisa sampai ke Hotel. Semua mobil bisa berkendara ke pintu masuk hotel. Mobil-mobil undangan dapat diparkir di sini, sementara mobil-mobil lain harus  parkir di tikungan berbentuk S di jalan di depan lapangan golf saja.

Momen peresmian bandara Kota Berastagi pada 16 September 1934 itu adalah sebuah momen yang dilaksanakan secara meriah. Pesta penerbangan dalam rangka peresmian Bandara Berastagi mendapat perhatian yang sangat besar dengan kehadiran 20 pesawat terbang yang antara lain dari LA Skuadron, skuadron dari Royal Air Force, beserta kelompok olahraga terbang layang Belanda dan Inggris.

Penerimaan pilot militer Belanda, selama pembukaan Bandara Berastagi (Sumber: https://2.bp.blogspot.com/-mb7DL_F6fak/WIcBdk1MAYI/AAAAAAAAGEk/OYjt-A9fQqQ7OjWyEVOzV4qy-zXGU7wYACEw/s640/Bandara%2BBrastagi%2B4.jpg)
Penerimaan pilot militer Belanda, selama pembukaan Bandara Berastagi (Sumber: https://2.bp.blogspot.com/-mb7DL_F6fak/WIcBdk1MAYI/AAAAAAAAGEk/OYjt-A9fQqQ7OjWyEVOzV4qy-zXGU7wYACEw/s640/Bandara%2BBrastagi%2B4.jpg)
2. Pernah Ada Sejenis Akademi Militer di Berastagi pada Masa Perjuangan Kemerdekaan

Itu adalah apa yang dinamakan dengan sekolah Kadet Brastagi. Pada tanggal 27 Nopember 1945, Kompi Staf Batalyon 6/SWB yang terkepung di Berastagi berhasil kembali ke Medan dengan selamat, kompi itu dipimpin seorang tentara bernama Martinus Lubis. Pasca kejadian itu ia menjadi terkenal, karena selain ia mampu memimpin barisan-barisan rakyat walau minim senjata melawan Belanda, ia juga mampu bertahan hidup walau terluka di bagian pinggang dan mendekam selama dua minggu di rumah sakit Berastagi. Martinus hidup bersama sepupunya di Berastagi. Sepupunya yang bermarga Siregar adalah pekerja di Grand Berastagi Hotel.

Villa Bukit Kubu Berastagi, dulunya adalah bekas sekolah Kadet Berastagi (Sumber: http://karosiadi.com/wp-content/uploads/2019/10/Vila-BPM-Bukit-Kubu-Berastagi.jpg)
Villa Bukit Kubu Berastagi, dulunya adalah bekas sekolah Kadet Berastagi (Sumber: http://karosiadi.com/wp-content/uploads/2019/10/Vila-BPM-Bukit-Kubu-Berastagi.jpg)
Pada perjalanan selanjutnya Kapten Achmad Tahir mempercayakan Martinus memimpin sebuah lembaga pendidikan kadet Divisi IV TKR Komando Sumatera. Sekolah Kadet Berastagi ini menggunakan villa BPM (Bataafse Petroleum Maatschappij) di Bukit Kubu, Berastagi. Di usia 22 tahun, Martinus dipercaya menjadi Direktur Latihan Kadet Berastagi. Lebih kurang 6 bulan, Sekolah Kadet ini berhasil mendidik 149 orang kadet yang dikemudian hari berhasil ikut serta menjalani berbagai pertempuran mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Dan selanjutnya mereka mengisi kedudukan penting baik di tubuh TNI mapun di bidang non militer. Sekolah kadet ini hanya berlangsung 6 bulan, hingga ditutup pada tanggal 15 Mei 1946. Sekolah kadet ini didirikan dengan tujuan untuk mengatasi kesulitan yang terjadi selama masa perjuangan bagi TRI terkait kurangnya tenaga staf dan pimpinan ketentaraan dari lulusannya.

3. Berastagi Dipublikasi Koran Sinpo Pada 23 Juli 1938

Koran Sin Po adalah koran Tionghoa-Melayu yang berbahasa Melayu dan terbit di Hindia Belanda sejak tahun 1 Oktober 1910. Pertama kali diterbitkan sebagai surat kabar mingguan, lalu Sin Po berubah menjadi surat kabar harian pada tahun 1912 demi memenuhi permintaan yang meningkat. Dan tak berapa lama kemudian menjadi salah satu surat kabar berbahasa Melayu terbesar di Hindia Belanda.

Cover depan Koran Sin Po edisi tanggal 23 Juli 1938 (Sumber: http://karosiadi.com/wp-content/uploads/2020/02/Sin-Po.jpg)
Cover depan Koran Sin Po edisi tanggal 23 Juli 1938 (Sumber: http://karosiadi.com/wp-content/uploads/2020/02/Sin-Po.jpg)
Harian Sin Po adalah harian pertama yang memuat teks lagu kebangsaan Indonesia, Indonesia Raya, dan turut mempelopori penggunaan nama "Indonesia" untuk menggantikan "Hindia Belanda" sejak mulai Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Sin Po sempat berhenti terbit saat Jepang menduduki Indonesia di tahun 1942. Dan kembali terbit pada tahun 1946.

Pada tahun 1938 Sin Po memuat artikel berjudul "Dari Sumatra Barat ka Sumatra Timoer" (Sumatera Utara saat ini). Pada artikel ini narasumber berita menyampaikan bahwa mereka sampai di Tanah Karo, yakni di Kabanjahe dan Berastagi. Di dalamnya dijelaskan bahwa menuju ke Berastagi sebelumnya mereka melewati kota Kabanjahe. Berastagi dijelaskan sebagai kota yang dingin dan jauh lebih besar dari yang mereka duga. Letaknya juga lebih tinggi dari Kabanjahe dan banyak dijumpai tempat menginap, antara lain Grand Hotel Brastagi adalah yang paling jempolan. Itu adalah tahun 1938. Katanya dalam artikel itu, bukan saja bagi Sumatera, tapi bagi seluruh Indonesia, Grand Hotel Brastagi adalah salah satu hotel yang paling rapi dan baik perawatannya, bahkan lebih rapi dari hotel De Boer di Medan yang sering dipandang paling tersohor pada masa itu.

Grand Hotel Brastagi (Sumber: http://karosiadi.com/wp-content/uploads/2020/02/Hotela-Brastagi2.jpg)
Grand Hotel Brastagi (Sumber: http://karosiadi.com/wp-content/uploads/2020/02/Hotela-Brastagi2.jpg)
Lagi katanya, pekarangan hotel ini banyak ditumbuhi pohon-pohon cemara, sebuah ciri khas yang masih dijumpai di banyak tempat di Berastagi hingga kini. Berastagi katanya lagi mirip dengen Kaliurang di Yogyakarta, tapi lebih ramai dan penuh dengan villa -villa dari kongsi-kongsi (perusahaan-perusahaan) besar untuk berlibur.

Pohon-pohon cemara menjulang tinggi yang mudah dijumpai di sekitar kota Berastagi (dokpri)
Pohon-pohon cemara menjulang tinggi yang mudah dijumpai di sekitar kota Berastagi (dokpri)
Pohon-pohon cemara menjulang tinggi yang mudah dijumpai di sekitar kota Berastagi (dokpri)
Pohon-pohon cemara menjulang tinggi yang mudah dijumpai di sekitar kota Berastagi (dokpri)
Villa Mutiara, bergaya bangunan Belanda yang masih ada di Bukit Gundaling, Berastagi (dokpri)
Villa Mutiara, bergaya bangunan Belanda yang masih ada di Bukit Gundaling, Berastagi (dokpri)
Villa Sigantang Sira, bergaya bangunan Belanda yang masih ada di Bukit Gundaling, Berastagi (dokpri)
Villa Sigantang Sira, bergaya bangunan Belanda yang masih ada di Bukit Gundaling, Berastagi (dokpri)
Villa Bela Vista, bergaya bangunan Belanda yang masih ada di Bukit Gundaling, Berastagi (dokpri)
Villa Bela Vista, bergaya bangunan Belanda yang masih ada di Bukit Gundaling, Berastagi (dokpri)
Di artikel itu juga tercatat, begini: "Dari Goendalingweg jang tinggi orang bisa dapet liat panorama jang loeas sekali dan antara laen-laen lapangan terbang dari Brastagi kaliatan dari djaoe." Maksudnya, dari Bukit Gundaling, yang merupakan salah satu objek wisata yang ada di Berastagi, mereka bisa melihat lapangan terbang yang ada di lembah dari kejauhan di bawah bukit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun