Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Sultan HB IX, PNS Pertama Indonesia, Sosok Pelopor Reformasi Birokrasi

25 September 2019   23:23 Diperbarui: 27 September 2019   15:42 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kartu Pegawai Sultan HB IX, PNS Pertama Indonesia (msn.com)

Pada masa kini, transformasi nilai itu diarahkan untuk mendorong terjadinya perubahan mindset, sebagaimana amanat instruksi presiden nomor 12 tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental. ASN didorong menjadi aktor, bukan hanya sebatas agen perubahan. Kata Sultan, karena agen hanya akan bekerja tergantung pada pasokan distributor.

Menurutnya, ASN harus memahami bahwa profesinya itu bukan sebatas pekerja kantoran, melainkan ia adalah insan peradaban, yang anti kepada kebodohan, kemiskinan dan korupsi.

Transformasi nilai-nilai itu tidak akan pernah terjadi secara substantif, tanpa adanya komitmen dari pimpinan puncak. Inti dari terjadinya proses perubahan menurut Sultan, bahwa orang akan terdorong untuk berubah apabila ia mampu melihat dan merasakan adanya alasan penting dan manfaat dari perlunya sebuah perubahan.

Berubah dengan melalui sebuah proses pemaksaan, biasanya selalu menyisakan kegetiran. Turut mengikuti lahirnya kegetiran dari perubahan yang dipaksakan itu adalah kesulitan, kekalahan dan keterpurukan.

Disinilah, komitmen pimpinan puncak diperlukan, untuk menularkan semangat positif guna berubah. Itu adalah gaya tarik emosional, yang muncul karena orang-orang melihat dan merasakan fakta yang terjadi di sekitar. Dalam istilah Sultan, orang-orang yang dipersatukan oleh gaya tarik semangat positif perubahan itu dinamakannya Tim Koalisi Pelopor. Tugasnya tidak lain hanyalah menularkan energi positif untuk selalu bisa berubah menjadi lebih baik.

Satu hal lagi yang dibagikan oleh sultan, sebagai resep warisan reformasi birokrasi ala Yogya ini adalah, bahwa sikap pesimis dan sinis dalam memandang perubahan adalah sebuah hambatan. Hal ini bisa dipadamkan dengan membiasakan diri merayakan kemenangan-kemenangan secara bersama-sama, sekalipun itu adalah kemenangan atau keberhasilan kecil.

Pimpinan perlu memperlihatkan kesungguhan dalam merayakan kemenangan-kemenangan kecil itu. Hal itu akan memberikan efek domino yang mendorong terjadinya perubahan-perubahan positif lainnya. Sebagai winning idea jangka pendek, kesungguhan pimpinan atas perayaan kemenangan kecil itu, bisa terlihat melalui penghargaan, pujian dan insentif. Sekecil apapun itu, pasti berarti.

Perubahan hanya akan tinggal nama, apabila tidak dibarengi dengan tindakan. Sebaliknya, perubahan nyata akan efektif bila nilai itu sudah menjadi budaya. Mana kala itu terjadi, maka akan berlangsung sharing value yang positif dalam perilaku sehari-hari antar ASN dalam tata kelola pemerintahan.

Pada akhir paparannya, sultan menyampaikan filosofi tentang perubahan. Bahwa, bergerak atau berubah adalah tanda utama adanya kehidupan. Enggan untuk berubah sama artinya dengan menunggu mati, karena hanya perubahanlah yang abadi.

Semua itu terangkum dalam semboyan Jawa, Jer Basuki Mawa Beya, bahwa tiada sukses tanpa pengorbanan. Demikian, sebagian sharing value dari sultan HB X, sang penerus nilai-nilai warisan dari sosok pelopor reformasi birokrasi mula-mula. Ia adalah PNS pertama Indonesia dengan NIP 010000001.

Ref:
https://www.google.com/amp/s/travel.tempo.co/amp/1215936/kisah-sultan-hamengku-buwono-ix-menjadi-pns-pertama-indonesia

http://wikipns.com/tahukah-kamu-siapa-pns-pertama-di-indonesia/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun