Berbagai program, sarana dan prasarana dalam pelayanan di Alpha Omega antara lain, panti asuhan (asrama), Sekolah Luar Biasa, klinik kesehatan dan fisiotherapy, program pendidikan vokasi (workshop, pelatihan pertanian dan peternakan), dan sebagainya.
Berikut ini hanya sebuah perenungan yang saya refleksikan dari hanya beberapa menit berada di antara anak-anak Alpha Omega. Bukan sebuah pernyataan visi resmi kelembagaan, dimana saya hanya berada di sana sebagai seorang pengunjung, itupun bukan untuk sebuah tujuan khusus bagi Alpha Omega.
Merenungkan kisah dalam novel Norwegian Wood karangan Haruki Murakami, dimana Toru Watanabe terkenang akan Naoko, gadis cinta pertamanya, yang kebetulan juga adalah kekasih mendiang sahabat karibnya, Kizuki.
Pada suatu waktu, Naoko yang menderita depresi karena kehilangan kakaknya dan Kizuki kekasihnya yang sama-sama mati muda, akhirnya dimasukkan ke sebuah asrama semacam panti rehabilitasi bagi orang-orang dengan gangguan mental, bernama "Asrama Ami." Dalam bahasa Prancis "ami" berarti teman.
Di tengah obrolan mereka, datang bergabung di meja mereka seorang lelaki berpakaian putih. Ia banyak bicara tentang produksi cairan lambung dalam kondisi tanpa gravitasi, dan terus membicarakan mengenai hubungan timbal balik antara besar otak dan kemampuannya. Ia mendongengkan tentang kapasitas otak Bismarck dan Napoleon. Di saku bajunya ada tiga pulpen, pensil dan mistar.
Melihat penampilan dan tingkahnya, di antara orang-orang yang ada di dalam asrama, baik dokter, perawat maupun pasien, Watanabe tidak bisa menduga secara pasti apakah laki-laki berpakaian putih itu adalah seorang dokter atau pasien.
"Menurutmu yang mana?" kata Reiko-san.