Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Tantangan Stabilitas Sistem Keuangan, Globalisasi Masuk Desa

28 Mei 2019   02:36 Diperbarui: 28 Mei 2019   13:29 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Global Village (https://cdn-imgix-open.headout.com)

Kata seorang penjaga apotek, "Aduh, sepi sekali pembeli belakangan ini."

Lalu sesaat kemudian, seorang wanita yang adalah perawat di salah satu klinik praktik pribadi seorang dokter spesialis saraf datang ke apotek.

"Wah, lagi santai ya?" katanya.

"Apanya yang santai, ini sepi sekali tahu! Sudah beberapa bulan ini, sedikit sekali orang yang datang beli obat" kata si penjaga apotek.

"Wah, itu bukan di tempat kamu saja. Di tempat kami, sudah sebulan ini, hanya satu orang yang datang berobat. Jangan-jangan orang-orang memang sudah pada makin sehat?" balas si perawat.

Ada juga seorang nenek tua yang sedari tadi sudah menunggu dilayani karena mau membeli obat. Namun, karena merasa seperti tidak dihiraukan dengan dialog dari dua orang yang bekerja di dunia pengobatan itu, ia menyela pembicaraan. Maka dialog itupun disela oleh monolog si nenek tua.

"Aku saja beberapa kali menjual sayur-sayurku ke pasar, di sanapun pembeli pada sepi. Sepertinya, orang-orang sedang menunda belanja mereka" kata si nenek dengan air muka tenang dan bijaksana.

"Kenapa menunda belanja nek? Apa yang mereka tunggu?" Tanya si penjaga apotek. Ia lupa menanyakan apa yang mau dibeli si nenek, padahal ia tadi mengeluhkan apoteknya sepi pembeli.

"Yah, anak manis, orang-orang mungkin sedang menunggu apa yang terjadi selanjutnya. Ini soal politik, mereka mungkin berjaga-jaga dengan uang mereka sembari menunggu perkembangan soal hasil pemilu" kata si nenek menyisakan raut muka terpelongo di wajah penjaga apotek dan perawat itu.

Kejadian ini terjadi sekitar dua bulan yang lalu, beberapa hari menjelang pemilu. Sekarang, pemilu telah usai, berjalan dengan baik dan aman, meskipun selalu dan akan selamanya disertai beberapa keluhan soal kecurangan, curiga-mencurigai, saling tuding, bahkan baku hantam yang tak jarang menelan korban. Begitulah kira-kira demokrasi.

Tapi apa yang menarik perhatian saya adalah, dialog atau lebih tepat diskusi enam mata yang terjadi di antara tiga wanita dari tiga generasi itu, relevan dengan topik setidaknya menyangkut soal ekonomi karenanya berhubungan dengan uang, serta menyangkut soal politik karenanya berhubungan dengan kekuasaan dan penyusunan kebijakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun