Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ada Harapan di Balik Sebuah Pesta

26 Mei 2019   14:06 Diperbarui: 9 Juli 2019   17:10 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merujuk kepada definisi festival yang tercantum dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, Balai Pustaka, yang dituliskan oleh W.J.S Purwadarminta, bahwa kata "festival" berasal dari bahasa Latin, dari kata dasar "festa" atau pesta dalam bahasa Indonesia.

Sementara itu, kata pesta sendiri sebagaimana dikutip dalam laman wikipedia, adalah sebuah acara sosial yang dimaksudkan terutama sebagai perayaan dan rekreasi. "Pesta" dapat bersifat keagamaan atau berkaitan dengan musim, atau pada tingkat yang lebih terbatas, berkaitan dengan acara-acara pribadi dan keluarga untuk memperingati atau merayakan suatu peristiwa khusus dalam kehidupan yang bersangkutan.

Pesta merupakan kesempatan untuk berbagai interaksi sosial, tergantung pada pesertanya dan pemahaman mereka tentang perilaku yang dianggap layak untuk acara tersebut. Akibatnya, pesta cenderung memperkuat standar budaya dan/ atau kontra-budaya, meskipun hal ini kadang-kadang dilakukan dengan sekadar memberikan konteks sosial yang lebih kurang dapat diterima untuk pelanggaran standar-standar tersebut.

Festival biasanya berarti "pesta besar" atau sebuah acara meriah yang diadakan dalam rangka memperingati sesuatu. Atau juga bisa diartikan dengan hari atau pekan gembira dalam rangka peringatan peristiwa penting atau bersejarah, atau pesta rakyat.

Pada tanggal 5-7 Juli 2019 nanti, Pemerintah Kabupaten Karo, bekerjasama dengan pihak swasta, pelaku usaha pariwisata, dan masyarakat utamanya para petani, akan melaksanakan Festival Bunga dan Buah Tahun 2019, bertempat di Taman Mejuah-juah Berastagi.

Dalam sejarah pelaksanaannya, festival bunga dan buah ini dulunya diresmikan oleh Presiden RI Megawati Sukarnoputri, bersamaan dengan peresmian Pesta Budaya Mejuah-juah, pada tahun 2003 bertempat di Open Stage Mejuah-juah Berastagi. Kalau festival bunga dan buah utamanya adalah sebagai sarana promosi berbagai komoditi bunga dan buah yang merupakan komoditi potensi keunggulan daerah Kabupaten Karo, maka Pesta Budaya mejuah-juah merupakan sarana yang dumaksudkan sebagai pagelaran potensi kekayaan budaya khas daerah.

Rumah Adat Karo (dokpri)
Rumah Adat Karo (dokpri)
Kedua potensi ini, pertanian melalui bunga dan buah serta budaya, merupakan penopang penting dan daya tarik bagi kemajuan dunia pariwisata di Kabupaten Karo. Bisa dikatakan, dua-duanya sekaligus merupakan keunggulan kompetetitif maupun komparatif Kabupaten Karo di antara daerah-daerah lainnya di Tanah air maupun sampai manca negara.

Namun, baik Festival Bunga dan Buah maupun Pesta Budaya Mejuah-juah sempat terhenti beberapa tahun. Bupati Karo Terkelin Brahmana kembali menghidupkan event pariwisata yang dulu sangat populer itu dalam 4 tahun terakhir ini.

Apa urgensi dan manfaat kedua even ini bagi masyarakat Kabupaten Karo secara umum?

Yang pertama, dari sudut pandang pertanian.

Sebagaimana ditetapkan dalam dokumen perencanaan pembangunan jangka menenengah Kabupaten Karo dalam kurun waktu tahun 2016-2021, bahwa pengembangan pariwisata di Kabupaten Karo perlu direncanakan secara terarah dan berkesinambungan. Sektor ini memberi pengaruh yang sangat luas terhadap berbagai sasaran pembangunan, antara lain penambahan devisa daerah, peningkatan pendapatan masyarakat, perluasan lapangan kerja, memelihara kepribadian dan kebudayaan Karo serta melestarikan alam lingkungan.

Dalam rangka pengembangannya, perlu ditingkatkan pendayagunaan sumber dan potensi kepariwisataan daerah menjadi kegiatan utama yang dapat diandalkan. Sektor pariwisata ditempatkan dalam prioritas setelah pertanian dan industri.

Kedepannya, direncanakan potensi dan objek-objek wisata Kabupaten Karo akan terus digali, dikembangkan dan diberdayakan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan yang berwawasan lingkungan.

Objek wisata tersebut yang antara lain: Bukit Gundaling, Gunung Sibayak, Gunung Sinabung, desa budaya Peceran, desa budaya Lingga, Taman hutan rakyat Berastagi, Air Terjun Sipiso-piso, Taman Simalem Resort, kawasan wisataTongging, pemandian air panas Lau Debuk-Debuk, Danau Lau Kawar, Air Terjun Sikulikap, pemandian air panas desa Semangat Gunung, kawasan wisata Sikodon-kodon, dll.

Kondisi geografis Kabupaten Karo juga berpotensi untuk wisata alam, misalnya kawasan hutan sebagai objek bagi ekowisata. Kabupaten karo yang sudah lama dikenal sebagai sentra produksi komoditi sayur-sayuran, buah-buahan dan tanaman bunga juga akan dikelola dan dikembangkan menjadi objek wisata agrowisata.

Pasar Bunga di Desa Raya Kec. Berastagi (dokpri)
Pasar Bunga di Desa Raya Kec. Berastagi (dokpri)
Pasar Bunga di Desa Raya Kec. Berastagi (dokpri)
Pasar Bunga di Desa Raya Kec. Berastagi (dokpri)
Yang kedua, dari sudut pandang budaya.

Budaya dan adat istiadat masyarakat sangat penting diusahakan untuk menjadi daya tarik bagi wisatawan baik dalam dan luar negeri. Penting juga untuk merevitalisasi dan mengoptimalkan fungsi kawasan cagar budaya.

Ini adalah kawasan di mana lokasi bangunan hasil budaya nenek moyang orang-orang yang mendiami kawasan Tanah Karo yang bernilai tinggi, maupun bentukan geologi alami khas yang berada di kawasan ini, dan sangat bermanfaat jika dikembangkan sebagai kawasan pariwisata.

Dalam pengembangan kawasan pariwisata berupa kawasan cagar budaya ini, direncanakan di Kecamatan Berastagi (Desa Peceren/ Sempajaya), Kecamatan Simpang Empat (Desa Lingga) dan Kecamatan Merek (Desa Dokan). Kawasan ini dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Desa Sempajaya, Pasar Buah Berastagi, Pasar Bunga Berastagi, Pasar Tradisional Berastagi di Kecamatan Berastagi;
b. Desa Lingga di Kecamatan Simpang Empat;
c. Desa Dokan, Pasar Buah Dokan, di Kecamatan Merek;
d. Situs sejarah dan mitologi Meriam Puntung/ Putri Hijau di Kecamatan Tigapanah;
e. Pasar pakaian adat (uis) di Kecamatan Kabanjahe; dan
f. Benda budaya dan situs di seluruh kecamatan.

Untuk mendukung rencana tersebut, peningkatan pelayanan fasilitas umum dan penyediaan sarana, prasarana serta akomodasi akan menjadi prioritas dalam membangun perekonomian Kabupaten Karo. Yang tidak kalah pentingnya adalah perlunya memacu pembangunan kepariwisataan secara holistik, sekaligus tematik, integral dan spasial melalui penyusunan rencana induk pariwisata daerah Kabupaten Karo.

Kembali ke pemahaman awal bahwa festival dan pesta adalah sebuah acara sosial yang berfungsi sebagai ajang perayaan dan rekreasi, serta memberikan ruang kesempatan bagi terciptanya interaksi sosial yang dapat memperkuat standar karakteristik budaya lokal, sekaligus untuk mereduksi infiltrasi nilai-nilai kontra produktif budaya asing, maka festival bunga dan buah, maupun pesta budaya mejuah-juah ini adalah gelaran yang urgen dan bermanfaat bagi daerah ini maupun bagi masyarakatnya.

Festival dan pesta yang meriah adalah pesta yang dirayakan bersama-sama, di dalamnya ada kegembiraan. Bersama-sama dengan orang yang merayakannya, mereka yang berpesta sedang memperingati peristiwa penting atau sejarah pengenalan diri mereka dan lingkungannya, itu adalah sebuah pesta rakyat.

Dan lazimnya dalam sebuah pesta, sebaik apa pun itu direncanakan dan dilaksanakan, akan selalu ada kekurangan di sana sini, dan karena nya mungkin di balik kegembiraan akan selalu saja ada yang mencibir dan mencari-cari kelemahannya. Itu biasa, hanya sebuah proses untuk memacu penyelenggara pesta melaksanakan segala sesuatunya lebih baik setiap waktu ke depannya.

Semoga kegiatan ini bisa membawa dampak positif dalam meningkatkan perekonomian Kabupaten Karo dari sektor Pariwisata dan Sektor Pertanian, serta memberikan keyakinan kepada para wisatawan baik domestik dan mancanegara bahwa Tanah Karo layak dikunjungi.
Bujur ras mejuah juah

Sumber:

Wikipedia

http://harianandalas.com/ekonomi/5-7-juli-festival-bunga-dan-buah-di-berastagi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun