Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Guncangan Pengenalan: Dia yang Dibenci, Suatu Saat Mungkin Menjadi yang Paling Dihormati

4 Mei 2019   03:14 Diperbarui: 6 Mei 2019   17:13 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prometheus (https://i.pinimg.com)

Ada satu pengakuan dari Andreas Nikolaus Lauda, atau lebih dikenal dengan Niki Lauda. Ia adalah seorang mantan pembalap Formula 1 asal Austria dan menjadi juara dunia tiga kali pada ajang tersebut. Pada tahun 1976, dalam duelnya pada seri terakhir tahun itu sebagai pembalap tim Ferrari dengan rivalnya James Hunt yang membalap untuk tim McLaren, nyaris mengakhiri hidupnya saat balapan di tengah cuaca hujan lebat di sirkuit Fuji, Jepang. 

Balapan itu sendiri akhirnya dimenangkan oleh Hunt, karena Niki memilih meninggalkan balapan karena merasa cuaca sudah sangat membahayakan bila diteruskan, padahal Hunt tertinggal tiga poin di belakang Niki. Pada tahun itu, akhirnya Hunt tampil sebagai juara dan tentu saja Niki merasa kecewa.

Dalam kisah itu, kita bisa melihat bagaimana "kehidupan yang menggerakkan diri sendiri" bisa melahirkan sikap ingin menang yang begitu tinggi serta tidak mentolerir sedikitpun kekalahan, mengutamakan keuntungan lebih daripada keselamatan. Menghentikan perlombaan berarti menghentikan tayangan dramatis dalam tontonan dari berjuta pasang mada di depan televisi. 

Berhenti menghentikan tayangan berarti mengurangi keuntungan dalam bisnis. Dibalik drama itu masih ada lagi perasaan benci di antara dua rival, Niki dan Hunt.

Setelah kejadian itu, Niki mengajukan syarat yang tegas kepada Ferrari bila ingin ia tetap bertahan di tim, manajemen berjanji tidak akan mengulangi tindakan serupa. Seri selanjutnya, pada tahun 1977, Niki Lauda menjadi juara dunia. Ia banyak belajar dari pengalamannya. Meskipun ia sempat terlihat bermusuhan dengan Hunt, tapi tidak selamanya membenci Hunt.

Kisah tentang Niki telah diangkat menjadi sebuah film berjudul Rush, yang tayang perdana di London pada tahun 2013.

Kata Niki: "Jangan selalu membebani dirimu dengan anggapan bahwa memiliki orang yang memusuhi kamu adalah sebuah kutukan. Terkadang dengan adanya orang yang memusuhimu, mendorong lahirnya pengaruh baik untuk dirimu. Pada saatnya kau mungkin akan merasakan kalau dia yang kau musuhi adalah salah satu atau bahkan satu-satunya orang yang kau rindukan bahkan kau hormati."

Mari menanggalkan sikap kebencian. Pada akhirnya kita mungkin hanya akan menemukan sebuah guncangan pengenalan, bahwa dia yang kita benci mungkin akan menjadi yang paling kita hormati.

Selamat menyambut bulan Ramadhan bagi saudara-saudari yang menjalankan ibadah puasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun