Mohon tunggu...
Teopilus Tarigan
Teopilus Tarigan Mohon Tunggu... ASN - Pegawai Negeri Sipil

Pro Deo et Patria

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Integritas: Kesatuan Pikiran, Perkataan, dan Tindakan yang Tergugat Nurani Kini?

15 Januari 2019   13:14 Diperbarui: 15 Januari 2019   13:36 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi: www.suarapapua.com


Dalam kajian yang sudah cukup tua dan panjang dari berbagai ahli pikir, katakanlah filsuf, peneliti dan ilmuwan, bahwa pikiran dipandang sebagai sebuah elemen khas yang dipercaya tumbuh optimal pada manusia, dibandingkan pada spesies mahkluk hidup lain. Bahkan ada stigma bahwa yang membedakan manusia dengan spesies lainnya adalah bahwa manusia berpikir, sedangkan makhluk lainnya tidak. Dengan kata lain manusia adalah makhluk berpikir. 

Sementara mahkluk hidup yang lain bertindak lebih dipicu oleh rangsangan insting dan sensor alamiah bawaannya.
Setidaknya, pandangan bapak filsafat modern Rene Descartes, telah mengukuhkan stigma itu, bahwa manusia berpikir karena itu dia ada, cogito ergo sum. Karena itu, pikiran setidaknya adalah unsur inheren yang melekat dalam diri manusia yang hidup. Tanpa pikiran sama artinya manusia sudah mati, atau tidak ada.

Dilansir dari laman wikipedia, dijelaskan bahwa pikiran adalah gagasan dan proses mental. Berpikir memungkinkan seseorang untuk merepresentasikan dunia sebagai model dan memberikan perlakuan terhadapnya secara efektif sesuai dengan tujuan, rencana, dan keinginan. Kata yang merujuk pada konsep dan proses yang sama diantaranya kognisi, pemahaman, kesadaran, gagasan, dan imajinasi.

Berpikir melibatkan manipulasi otak terhadap informasi, seperti saat kita membentuk konsep, terlibat dalam pemecahan masalah, melakukan penalaran, dan membuat keputusan.

Berpikir adalah fungsi kognitif tingkat tinggi dan analisis proses berpikir menjadi bagian dari psikologi kognitif.
Proses dasar berpikir berhubungan erat dengan mekanisme refleksi. Saat seseorang melakukan refleksi, situasi baru dan pengalaman baru dinilai berdasarkan apa yang diingat. 

Untuk membuat penilaian ini, pikiran mempertahankan pengalaman saat ini dan mengurutkan pengalaman masa lalu yang relevan. Hal tersebut dilakukan dengan mempertahankan agar pengalaman kini dan masa lalu sebagai pengalaman yang terpisah. Pikiran dapat mencampur, mencocokkan, menggabungkan, menukar, dan mengurutkan konsep-konsep, persepsi, dan pengalaman. 

Proses ini disebut penalaran. Menurut Ned Block, seorang filosof, logika adalah ilmu tentang penalaran. Kesadaran akan proses penalaran ini adalah jalan masuk kedalam kesadaran.

Jadi sejalan dengan Descartes, Block mempertegas bahwa pikiran dan kesadaran adalah salah satu penanda penting eksistensi sebagai manusia hingga zaman modern ini.

Mencoba menggabungkan pemikiran di atas dengan penjelasan Prof. Harari dalam buku karangannya, Sapiens, barangkali konsep tentang pikiran dan kesadaran ini sendiri telah bermutasi memanipulasi diri sendiri, sehingga ibarat sebuah sistem organisme hidup, pikiran dan kesadaran yang telah direkayasa bahkan mampu berpikir dengan kesadaran sendiri.

Kalau pada masa lalu, manusia mampu menaklukkan dunia cukup dengan berbekal kepercayaan pada mitos-mitos kolektif tentang dewa, penaklukan dengan cerita mitologi yang berhubungan dengan hantu-hantu dan klenisme, kekuasaan yang disediakan oleh uang, solidaritas yang terbangun dengan slogan-slogan kesetaraan dan kebebasan, seperti dijelaskan Prof. Harari dalam buku Sapiens.

Maka, perkembangan pikiran manusia ke depan, dalam buku Homo Deus karangan Prof. Harari, menelaah dan mengeksplorasi berbagai kemungkinan di masa depan, tentang bagaimana kekuatan global bergeser.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun