Mohon tunggu...
Marjono Eswe
Marjono Eswe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Ketik Biasa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis Bercahayalah!

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Harapan Baru dari Digitalisasi Jamu

15 September 2020   18:08 Diperbarui: 17 September 2020   09:10 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bahan-bahan herbal untuk membuat jamu. (Sumber Gambar: AlexRaths via kompas.com)

Kalau perlu bersanding dengan lokasi wisata, atau membuat semacam pasar jamu dengan desain unik ditata seperti taman, sehingga menjadi salah satu trending destinasi wisata. Di Jateng ada sentra UMKM jamu di Nguter Sukoharjo.

Di Kota-kota besar, bisa dicoba dan dimulai di area kawasan taman-taman kota yang tentu saja penataannya mesti rapi, tertib dan memuka, ada stand jamu masa kini. Harapannya, orang tua akan mengajak anak-anak maupun kaum mudanya bermain, rileks di areal itu untuk minum jamu.

Lebih hebat lagi kalau ada upaya mengenalkan jamu dengan cara milenial, seperti lomba vlog minum jamu, jamu goes to school, dll. Dengan akses teknologi informasi dan komunikasi berbasiskan teknologi mutakhir, jamu akan mendunia dan merasuk hati seluruh masyarakat.

Apalagi dalam perkembangannya masyarakat sekarang juga cenderung back-to-nature. Masyarakat semakin menyadari pentingnya penggunaan bahan alami bagi kesehatan. 

Kita tahu, saat ini industri obat tradisional tengah diprioritaskan pengembangannya agar bisa menjadi sektor unggulan dalam memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Tahun 2018, terdapat 1.247 industri jamu yang terdiri dari 129 industri obat tradisional (IOT) dan selebihnya termasuk golongan Usaha Menengah Obat Tradisional (UMOT) dan Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT). 

Industri obat tradisional telah menyerap tenaga kerja sebanyak 15 juta orang dan tiga juta orang di antaranya terserap di industri jamu yang berfungsi sebagai obat dan 12 juta lainnya terserap di industri jamu yang telah berkembang ke arah makanan, minuman, kosmetika, spa dan aroma terapi.

Jamu adalah bagian pengobatan asli Indonesia, maka kita ingin industri dan atau pengusaha jamu tetap menjaga kepercayaan masyarakat. Dan, untuk meningkatkan daya saing di pasar, penting untuk terus melakukan inovasi, sehingga bisa menciptakan produk-produk baru. 

Dengan demikian, masyarakat akan selalu mencintai dan merasa memiliki atas jamu, sehingga jamu tak terusir dari tanah sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun