Mohon tunggu...
Marjono Eswe
Marjono Eswe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Ketik Biasa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis Bercahayalah!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Insentif Pemerintah Bukan David Copperfiled, Apalagi Bandung Bondowoso

11 Agustus 2020   13:59 Diperbarui: 12 Agustus 2020   20:59 1051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gaji, rupiah, bantuan pemerintah, bantuan karyawan. (sumber: Shutterstock)

Kita ingin membawa karyawan tak menjadi karyawan kerja-pulang, kerja-pulang, tapi mesti mengembangkan diri, kreatif dan inovatif serta jeli dalam melihat setiap peluang untuk berwira usaha. 

Jangan takut untuk memulai sesuatu yang baru. Pemprov Jateng terus mendukung masyarakat, tak terkecuali para santri untuk berwirausaha. Karyawan maupun perintis usaha  harus bisa menyesuaikan diri dengan era revolusi industri 4.0. Punya keterampilan wirausaha yang mumpuni dan terampil dalam melihat peluang bisnis. 

Potensi pasar Indonesia yang sangat besar diiringi laju pertumbuhan ekonomi yang pesat serta menjamurnya start-up bisnis terutama dari kalangan milenial. Karyawan dan perintis usaha jaman kini tidak cukup hanya berbekal ilmu pengetahuan, akan tetapi harus sukses juga dalam berwirausaha.

Ada 3 (tiga) hal memotivasi seseorang menjadi wirausahawan dan memulai bisnis UMKM, yaitu dorongan kebutuhan, ketertarikan pada peluang, serta pengaruh lingkungan sosial. 

Tidak sedikit orang yang memulai bisnis karena tidak ada pilihan lain/kepepet, karena berbagai keterbatasan baik pendidikan, fisik, maupun keterampilan. 

Namun bisa juga karena tertarik melihat peluang bisnis. Selain itu, dorongan orang-orang di sekitarnya bisa membuat seseorang memulai sebuah bisnis.

Bukan Me-Too

Prinsip wirausahawan, di antaranya Bisa melihat kesempatan, ubah ancaman menjadi peluang. berani mengambil risiko, tetapi risiko yang diperhitungkan, bukan berspekulasi. 

Dan, mau dan bisa bekerja sama (berkolaborasi), tidak hanya mengandalkan kekuatan diri sendiri tetapi juga kolektif. Menjadi wirausahawan juga harus kreatif. Langkah pertama adalah menemukan ide-ide yang baru dan tidak sekedar me-too (ikut-ikutan). 

Namun, sekedar memiliki ide-ide yang unik dan segar tidaklah cukup. Anda harus bisa mewujudkan ide tersebut menjadi sebuah karya nyata. Inilah elemen kedua dari kreativitas: eksekusi.

Dari mana dapatnya ide kreatif? Dapatkanlah ide-ide murah yang ada di sekeliling Anda. Ide-ide yang sering terlewatkan oleh mata dan telinga orang-orang biasa. Gali dengan per-tanyaan yang tidak biasa, jangan terburu-buru alergi jika mendapatkan jawaban yang juga tidak biasa. Siapa tahu, dari sana Anda akan menemukan ide bisnis yang luar biasa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun