Mohon tunggu...
Marjono Eswe
Marjono Eswe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Ketik Biasa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis Bercahayalah!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Tahun Ajaran Baru: MPLS, Virus, dan Vaksin

14 Juli 2020   14:24 Diperbarui: 14 Juli 2020   20:31 1140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang siswa baru melewati bilik sterilisasi saat akan mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMK Negeri 2 Salatiga, Jawa Tengah, Senin (13/7/2020). Sebanyak 642 siswa baru mengikuti MPLS secara langsung dengan dua kelas program keahlian yang dilakukan bergilir dalam satu hari dengan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19. (Sumber Foto: ANTARA FOTO/ALOYSIUS JAROT NUGRO)

Narkoba, radikalisme, terorisme, kriminal dan gerakan intoleran lain juga tidak sedikit yang mencaplok segmen pelajar. Perihal kecil namun berdampak besar ini patut menjadi autokritik dan bahan permenungan pemikiran dan perilaku pelajar. Hal-hal seperti ini nampaknya turut menjadi irisan dalam MPLS tahun ini.

Nilai Budaya Pasar

Peran-peran profetik rasanya masih relevan dalam membekali pelajar baru, sehingga hati dan jiwanya tidak keras, kering dan kurus dalam memecahkan setiap permasalahan di dalam dan luar sekolah. 

MPLS penting, tetapi terpenting adalah aktor dan spirit di dalamnya terus bergerak menuju warga yang berdikari dalam politik, berdikari dalam ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. 

Di sini konten revolusi mental yang memiliki tiga pilar penting barangkali perlu diketengahkan agar pelajar selalu memegang teguh integritas, etos kerja dan gotong rotong. Apapun persoalan yang dihadapi, melalui pendekatan itu bukan tidak mungkin yang semula, "Impossible menjadi I'm possible.

Sekolah harus mampu meletakkan landasan yang kuat bagi makna kemerdekaan atau kebebasan yang seolah menjadi kalimat magis bagi pelajar. Dimensi Kebebasan memiliki makna sebagai "bebas dari", yaitu bebas dari penjajahan dan penindasan dalam aspek luas.

Dan, dimensi "bebas untuk", yaitu lebih bersifat menunjukkan kemandirian, kemampuan, dan kematangan menggunakan kebebasan itu sendiri.

Untuk menjadikan MPLS menjadi satu hal yang ditunggu oleh seluruh pelajar dan masyarakat.

Sebaiknya dalam perhelatan ini selalu kita sematkan nilai-nilai budaya pasar bagi pelajar dengan menyebarkan virus dan memberikan vaksin yang selalu membuat mereka mampu membuat breaktrough, berkolaborasi, saling percaya, mendukung, adaptif, terbuka, berprestasi dan responsif.

Itu semua untuk mengurai akar perubahan dalam dada pelajar dan keindonesiaan kita, bukan budaya konflik, instan, nyontek, copypaste dan korup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun