Mohon tunggu...
Gaya Hidup

Big Data dan Asuransi

17 Oktober 2018   16:27 Diperbarui: 17 Oktober 2018   17:09 1078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada alasan mengapa AI dan analisa big data muncul di setiap industri. Dengan visi yang tepat dan penggunaan yang sesuai, kinerja dari sebuah perusahaan dapat meningkat secara drastis karena proses pengambilan keputusan yang lebih terinformasi dan pada akhirnya, pelayanan dan produk yang lebih baik. Asuransi jiwa menempatkan industri mereka di tempat yang unik untuk mendapatkan keuntungan dari kecerdasan buatan dan big data karena modus operandinya didasarkan penilaian sejumlah besar data-data yang relevan. Namun, meskipun tampaknya wajar, penyedia asuransi, dan khususnya perusahaan asuransi jiwa, telah gagal memanfaatkan teknologi baru - sehingga merugikan semua pihak yang terlibat.

Sementara 'disrupsi' telah muncul sebagai istilah yang trendi, dengan perusahaan rintisan menyajikan pandangan-pandangan baru terkait konsep asuransi dan membayangkan kembali metode distribusi tradisional, tidak semua segmen industri membutuhkan revolusi. Sementara banyak startup yang mendorong industri untuk merangkul teknologi, bagi asuransi jiwa dan anuitas teknologi masih tidak relevan. Konsumen mereka tidak ingin menempatkan keamanan keluarga mereka pada startup yang belum teruji, tidak peduli seberapa brilian konseptual yang ada, pemegang polis menginginkan keselamatan dan keamanan perusahaan yang telah bertahan dari waktu ke waktu. Hal ini mengakibatkan perusahaan asuransi mengabaikan teknologi baru dan menolak kebutuhan untuk berevolusi.

Namun demikian, perlahan, industri itu sendiri telah menyadari bahwa mereka kurang inovasi. Survei yang dilakukan Willis Towers Watson menunjukkan 74% dari responden merasa industri asuransi telah gagal menunjukkan kepemimpinan dalam inovasi digital. Statistik tersebut memacu eksekutif asuransi jiwa, yang sangat menginginkan integrasi teknologi baru, memandang big data dan AI sebagai elemen sentral dalam usaha inovatif mereka.

 Ketahui Konsumen Anda

Pada era di mana personalisasi terus meningkat pada hampir setiap pelayanan, mulai dari Amazon hingga pilihan iklan Facebook, industri asuransi jiwa jauh tertinggal mengenai apa yang konsumen mereka butuhkan, tetapi bukan karena kekurangan data. Penyedia asuransi jiwa memiliki semua data yang mereka butuhkan, mereka hanya kekurangan alat untuk mentransformasi informasi mentah menjadi wawasan yang berguna, dan seringkali mereka tidak menyadari potensi dari tumpukan data tersebut.

Dengan alat yang tepat, perusahaan asuransi dapat mengubah data yang terlihat tidak penting, menjadi aset yang berharga tinggi, dengan mengaplikasikannya pada sistem manajemen konsumen mereka. Ketika dianalisa dengan tepat, data ini dapat menghasilkan gambaran dari pemegang polis -- mencatat gaya hidup, kebutuhan dan kekhawatiran mereka. Pemberitahuan pengubahan alamat, contohnya, di permukaan tidak lebih dari pembaruan klien, namun pada kenyataannya, bisa berarti lebih. Hal tersebut dapat mewakili perubahan kehidupan yang substansial. Jika alamat sebelumnya adalah apartemen 2 kamar di pusat kota dan alamat barunya merupakan rumah 4 kamar tidur di pinggiran kota, ada peluang di mana situasi hidup pemegang polis telah berubah -- dan itu merupakan alasan sempurna untuk menghubungi mereka dan mencari tahu apa kebutuhan baru mereka, menciptakan pengalaman yang lebih personal dan bisnis yang lebih baik untuk semua.

Dan keuntungan-keuntungannya tidak perlu berhenti pada membantu perusahaan menciptakan gambaran yang lebih baik untuk konsumen mereka. Meningkatkan alat-alat yang digunakan aktuaris untuk mengevaluasi pemohon akan memungkinkan polis-polis untuk dibuat dalam waktu yang singkat dan akurasi yang tinggi. Dengan memastikan calon pemegang polis dan pemegang polis saat ini mendapatkan apa yang mereka butuhkan secara tepat waktu, perusahaan dapat menjamin perawatan pribadi berkualitas tinggi di seluruh proses.

 Keputusan yang Lebih Baik dan Lebih Besar dengan Big Data

Para aktuaris, pondasi dari industri asuransi, sebenarnya bisa menjadi data scientist. Mereka membangun model-model kompleks untuk menghasilkan informasi tentang individu-individu dan demografi dengan tujuan menginformasikan perusahaan mengenai jenis perlindungan seperti apa yang dibutuhkan da apakah suatu polis tertentu masuk akal. Namun, model-model mereka semakin tidak dapat memproses data-data mentah sebanyak yang tersedia untuk mereka, yang kemudian berdampak pada akurasi mereka. Agar mampu memproses puluhan ribu data unik, alat big data yang baru sangatlah cocok, membantu menciptakan polis yang lebih baik dalam waktu yang lebih singkat.

Walaupun meningkatkan efisiensi aktuarial merupakan hal yang penting bagi mayoritas perusahaan asuransi, kemampuan untuk membedakan diri dari persaingan yang ada terbukti tidak kalah pentingnya. Memperkuat alat-alat yang berhubungan dengan data dapat membuat tujuan ini tercapai, dengan sistem yang mengubah tumpukan data menjadi harta. Dengan hampir setiap peristiwa sanggup memberi dampak pada nilai dari asuransi jiwa, kebanyakkan data menjadi relevan. Kenyataan ini berarti sistem yang berusaha membantu perusahaan haruslah sangat efisien dalam mengenali tren-tren yang paling krusial, memprioritaskan informasi apa yang dianggap penting, untuk membantu proses pengambilan keputusan secara memadai.

Lebih banyak informasi relevan mengenai pemegang polis dan fluktuasi pasar memungkinkan perusahaan untuk mengambil sikap proaktif terkait pemegan polis, memastikan bahwa setiap perubahan pada gaya hidup yang membutuhkan penyesuaian polis terpenuhi dengan cepat tanpa hal-hal yang merepotkan konsumen, mengurangi persentase eskalasi tingkat kemerosotan polis pada tahun-tahun awal polis, bahkan sebelum polis tersebut menguntungkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun