Mohon tunggu...
Inovasi

Benni Adham dan Paques

5 Oktober 2018   14:54 Diperbarui: 5 Oktober 2018   15:26 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bekerja Di Orange Telecom, Inggris

Pada tahun 2000, ketika masih duduk di bangku kuliah di jurusan computer science UI, ia sudah mendapat pekerjaan di Orange Telecom, Inggris. Di sana, ia membuat media gateway yang mengubah telephony network menjadi VoIP. Setelah itu, ia bekerja di interoute yang menangani data berbagai perusahaan telekomunikasi di eropa. Sederet pengalaman inilah yang melatarbelakangi ketertarikan pria ini terhadap big data.

Ide Mendirikan PAQUES (Parallel  Query System)

Ketika mencari aplikasi untuk mengolah data dari software deep pocket inspection buatannya, Benni Adham menemui  jalan buntu. Ia sempat bertemu beberapa penyedia solusi pengolahan big data, namun semua solusi yang ditawarkan tidak memuaskannya. Benni pun tertantang untuk membuat sendiri solusi pengolahan big data seperti yang ia inginkan. Ia habiskan waktu sekitar enam bulan untuk mempelajari map-reduce dan ilmu seputar big data. Ia kumpulkan rekan-rekannya yang berprofesi sebagai data scientist untuk mendata berbagai permasalahan yang biasa mereka hadapi. Setelah itu, Benni mendesain dan menggarap coding sampai akhirnya lahirlah PAQUES (dibaca pakis).

Nama PAQUES sendiri adalah singkatan dari Parallel  Query System. Melalui PAQUES ini, benni mendapatkan sistem pengolahan data seperti yang ia inginkan, yaitu mengolah data tanpa perlu mempersiapkan data itu terlebih dahulu.

Ketika kembali ke Indonesia, Benni bersama rekan-rekannya mendirikan PT Delapan Sebelas Indonesia (i-811) yang berfokus menggarap big data. Berbekal pengalaman selama ini, Benni mengambil rute berbeda saat mendesain PAQUES. Mirip seperti search engine google, PAQUES akan menyisir data secara on-the-fly ketika mendapatkan perintah/query. Karena mendefinisikan secara on-the-fly, sistem kerja seperti PAQUES membutuhkan tenaga komputasi yang besar. Namun hal itu diantisipasi dengan membuat algoritma yang membuat semua proses itu dikerjakan oleh semua tenaga komputasi yang tersedia.

Tidak mengherankan jika Benni menyebut algoritma PAQUES pada dasarnya adalah mendistribusikan prose situ secara parallel dan asynchronous (tidak perlu menunggu proses lain selesai sebelum proses selanjutnya dikerjakan).

Perkembangan PAQUES Di Indonesia

Saat ini PAQUES sendiri sudah dipakai oleh beberapa perusahaan besar di Indonesia, seperti Telkom dan beberapa institusi pemerintahan lainnya. Seperti yang kita tahu, perusahaan besar di Indonesia sangatlah membutuhkan software pengolahan big data, karena masih banyak perusahaan di Indonesia yang tidak memiliki software pengolahan big data, dengan ini PAQUES sangat dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia, karena dengan PAQUES, perusahaan-perusahaan tersebut dapat mengolah data yang berjumlah besar dengan sangat mudah. 

Selain itu, PAQUES juga dapat mengolah data yang terstruktur maupun tidak terstruktur, tidak hanya itu PAQUES juga bermanfaat dalam bidang lainnya, seperti dalam bidang pendidikan, bidang manufaktur dan bidang ritel di Indonesia. Dapat dikatakan, Indonesia sangatlah membutuhkan software bernama PAQUES, dan Benni Adham merupakan figur di belakang kesuksesan PAQUES.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun