Mohon tunggu...
Inovasi Pilihan

"Big Data" dalam Revolusi Bisnis

14 Maret 2018   13:35 Diperbarui: 14 Maret 2018   13:41 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Walaupun bukan merupakan istilah baru, 'Big Data' masih mendapatkan banyak kesalahpahaman atau pemahaman yang kurang tepat. Big Data, walaupun belum dapat didefinisikan secara spesifik, biasanya mengacu pada data berukuran besar (lebih dari satu terabyte) yang tidak mungkin bisa diproses oleh piranti pengolahan data tradisional.

Big Data dikatakan memiliki tiga karakteristik dasar: Volume (jumlah data), Velocity (kecepatan data), Variety (jenis dan sumber data). Diperkirakan ada sekitar 2.7 zettabytes data di dunia hingga saat ini yang berasal dari berbagai jenis dan sumber, mulai dari email yang dikirim sebanyak 2.9 juta, 50 juta tweets, hingga 450 miliar transaksi yang dilakukan setiap harinya. Semua data ini berasal dari interaksi berbasis data, mulai dari Person to Person (P2P), Person to Machine (P2M), maupun Machine to Machine (M2M).

Di era di mana hampir semua orang berinteraksi dengan internet, data menjadi salah satu komoditas yang paling potensial bagi bisnis. Sebagai contoh, Facebook, memiliki 1.3 miliar pengguna, dengan 680 juta di antaranya mengakses melalui ponsel dan 81 juta di antaranya merupakan akun palsu. Terdapat pula 54.2 juta akun halaman yang dapat dicek oleh sekitar 48 persen orang berusia 18-34 tahun setiap mereka bangun tidur. Semua statistik ini menghasilkan kurang lebih 6,15 miliar dollar untuk perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg ini.

Tidak masalah bidang bisnis apa dan seberapa besar skala bisnisnya; Dengan lebih mudah diaksesnya pengumpulan data, analisis, dan interpretasi, big data dapat berdampak pada setiap bisnis dalam beberapa hal, beberapa di antaranya adalah Profile, Segmentation, dan Interaction.   

1. Data akan menjadi asset pada setiap bisnis. (Profile)

Bisnis terkecil pun menghasilkan data selama bisnis itu memiliki website, akun media sosial, menerima kartu kredit sebagai pembayaran, dll. Bahkan bisnis online shop sekalipun memiliki data yang dapat dikumpulkan dari para pelanggannya, pengalaman belanja pelanggan, lalu lintas web, dan banyak lagi. Hal ini berarti perusahaan dalam berbagai skala memerlukan strategi untuk big data dan rencana tentang bagaimana mengumpulkan, menggunakan, dan melindungi profiledari para pelanggannya. Ini juga berarti bahwa layanan data akan mulai ditawarkan bahkan kepada bisnis-bisnis kecil.

Fenomena ini menunjukkkan jika bisnis-bisnis dan industri tidak berpikir untuk mengadopsi big data, mereka akan tertatih-tatih untuk mengejar perusahaan lainnya. Sederhananya, jika sebuah perusahaan memiliki data, data tersebut merupakan asset, dan hal itu dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan performa bisnis perusahaan tersebut.

2. Big data akan memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan data tentang pasar dan pelanggan yang lebih baik. (Segmentation)

Suka atau tidak, perusahaan yang bertransaksi atau berbisnis dengan seorang pelanggan, tahu banyak hal tentang pelanggan tersebut -- dan kuantitas serta keberagaman informasi yang diketahui tentang pelanggan semakin meningkat setiap tahunnya. Setiap perusahaan (mulai dari produsen mobil yang akan memonitor perjalanan anda hingga produsen raket tenis yang mengetahui seberapa sering dan seberapa bagusnya anda bermain) akan mendapatkan insight yang lebih baik mengenai apa yang para pelanggan inginkan, produk seperti apa yang akan digunakan, saluran mana yang biasa mereka beli, dan lain-lain. Ini penting agar perusahaan dapat mengetahui segmentasi pasar dari produknya sehingga target selanjutnya akan lebih mudah tercapai.

Namun perusahaan juga harus proaktif dalam membuat dan menjaga kebijakan privasi mereka dan semua sistem serta keamanan yang dibutuhkan untuk melindungi data pengguna tersebut. Kebanyakkan orang akan memperbolehkan perusahaan untuk mengumpulkan data mereka, namun mereka juga menginginkan transparansi mengenai data apa saja yang dikumpulkan dan alasan data tersebut dikumpulkan. Mereka juga ingin opsi untuk tidak setuju dalam pengumpulan data tersebut.

3. Big Data akan meningkatkan efisiensi dan operasional internal perusahaan (Interaction)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun