Â
     Â
 di era Covid-19 pemerintah sedang berupaya mengoptimalkan kondisi perekonomian Indonesia, Covid-19 atau Corona datang dengan dampak negatifnya. seperti yang kita rasakan bahwa dampak dari pendemi Covid-19 ini sangat berpengaruh dalam segala aspek terutama pada kondisi kesehatan dan perekonomian negara Indonesia. di era pandemi Covid-19 ini tidak dapat dipungkuri bahwa perekonomian negara Indonesia saat ini sedang berada dalam kondisi yang dibilang tidak stabil.
 berdasarkan perkembangan dan pertumbuhan dari tahun ke tahun sumber pertumbuhan ekonomi negara Indonesia pada bulan 1 2020 tersebar pada sector informasi dan komunikasi dan komunikasi sebesar 0,53 %. hal ini dapat kita maklumi dengan adanya anjuran pemerintah untuk di rumah saja, maka banyak dari masyarakat menjalankan pekerjaan, hiburan dan pendidikan melalui sektor tenknologi informasi. seiring dengan hal tersebut, volume penjualan listrik PLN pun otomatis meningkat. berdasarkan rilis dari badan pusat stasistik jumlah wisatawan mancanegara yang ingin datang ke indonesia pada tanggal 01 januari 2020 turun drastis dengan jumlah 2,61 juta kunjungan, berkurang 34,9% bila dibandingkan dengan tahun lalu. hal ini sejalan dengan adanya larangan penerbangan antar negara yang di berlakukan pada pertengahan februari lalu jumlah penumpang angkutan darat, air dan udara menurun setelah berlakunya PSBB.
"Lalu kapan pandemi COVID-19 berakhir dan bagaimana dampak perekonomiaan indonesia ?"
berdasarkan analisa data yang di terbitkan atau dikeluarkan oleh the singapore university of technology and design dengan menerapkan metode etimasi pandemi, susceptible infected (SIR) dengan data driven estimation (DDE), maka perkiraan puncak pandemi di indonesia telah terjadi pada bulan 19 april 2020 yang lalu diperkirakan akab berakhir pada bulan juli 2020. data ini dikeluarkan pada 5 mei 2020 berdasarkan data dari berbagai negara untuk memprediksi berakhirnya pandemi COVID-19 di dunia. berdasarkan data tersebut diperkirakan akhir bulan mei 2020 kebijakan PSBB dapat segera berakhir, dengan demikian awal bulan juni seluruh aktivitas berjalan seperti biasanya.
bila di prediksi idul fitri yang biasanya mempengaruhi cukup besar untuk meningkatkan perekonomian indonesia, sebaliknya dikarenakan adanya PSBB, sisi baiknya bila bulan juni aktivitas sudah berjan maka perusahaan mikro dan makro mempunyai waktu untuk operasional. kondisi perekonomiaan indonesia masih memiliki peluang bagi perusahaan makro dan mikro untuk bangkit, kekosonan aktivitas selama hampir 3 bulan sejak pertengahan maret memberikan peluang bagi perusahaan mikro dan makro untuk langsung bangkit, keuangan perusahaan mikro dan makro diperkirakan masih bisa bertahan sampai 3 bulan.
beda halnya jika aktivitas new normal mulai diadakan pada bulan agustus atau bahkan desember, perusahaan makro dan mikro perlu waktu mencari lagi pegawai barau untuk memulai oprasional, dan banyak perusahaan juga akan tidak ikut bertahan selama lebih dari tiga bulan.
Â