Mohon tunggu...
Tengku Bintang
Tengku Bintang Mohon Tunggu... interpreneur -

Pensiunan

Selanjutnya

Tutup

Politik

PKS, Menyambut Fajar Merekah

13 Oktober 2013   23:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:34 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Note: Penulis adalah kader Golkar, pengagum Suharto. Politisi idolaku di Senayan adalah; Ahmad Yani, Akbar Faisal, Bambang Susatyo, Syarifuddin Suding, Fachri Hamzah, Efendi Simbolon. Capres andalanku; JK/Jokowi

Dalam berinteraksi di Kompasiana ini saya kerap membela PKS. Bukan membela orang-orangnya, tetapi membela partainya. Bukan tanpa alasan. Dalam pandanganku, satu-satunya partai yang memenuhi segala syarat fundamental untuk disebut partai di Indonesia sekarang ini, adalah PKS. Sekelompok orang yang dipersatukan oleh kesamaan aspirasi, berjuang mewujudkan masyarakat bangsa yang madani, itulah PKS. Tidak ada nilai-nilai kedinastian di tubuh PKS, tidak ada kader yang lebih istimewa dari yang lainnya. Semua berperan sesuai kapasitas dan kemampuan masing-masing. Itulah yang menyebabkan tak ada rebut-rebutan jabatan di jajaran Kepengurusan PKS, dari dahulu hingga sekarang.

Adapun kekhawatiran sebagian kalangan tentang terbentuknya sentimen keagamaan di tubuh partai ini, itulah merupakan tugas kita bersama untuk mengingatkannya, agar senantiasa menanamkan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Meskipun sesungguhnya Ruh Pancasila itu telah mengakar kuat di kalangan politisi PKS dan kecurigaan akan nilai-nilai fundamentalisme lebih merupakan isu yang ditiup-tiupkan pihak asing, tetapi adalah sangat baik untuk selalu bermawas diri. Yang jelas, pihak asing, siapa pun itu, jauh atau dekat, tentulah tidak menghendaki Bangsa Indonesia tumbuh dengan kemandirian sosial-ekonomi yang mantap, khususnya swasembada pangan, sesuatu yang menjadi cita-cita PKS. Dunia ini adalah panggung persaingan antar-bangsa dengan segala manifestasinya!

Limabelas tahun sudah PKS berdiri. Bukan waktu yang pendek. Selama kurun waktu itu PKS telah menunjukkan jati-dirinya sebagai partai yang bersih dan solid. Kader-kadernya telah banyak yang tampil sebagai menteri, sebagai kepala daerah, dengan tetap menjaga marwah partainya. Tak ada satu pun kader PKS melakukan suatu perbuatan tercela yang sekiranya dapat dikategorikan merusak nama baik partai atau merugikan kepentingan bangsa. Tak ada satu pun, dari dahulu hingga sekarang!

Yang terjadi sekarang? Kasus suap impor daging?

Itu pun masih dalam proses persidangan. Sejak awal kasus ini mencuat, sangat kental indikasi rekayasa. Mulai dari pernyataan OTT menerima suap, gencarnya pemberitaan soal pustun, penyitaan harta benda, dan sekarang keterkaitan dengan Bunda Puteri yang sangat aneh. Luar biasa masifnya pemberitaan untuk memojokkan PKS. Padahal kalau mau ditilik faktanya, hingga detik ini, tidak jelas tuduhan apa sebenarnya yang disangkakan kepada LHI. Menyuap atau disuap? Pasal berapa ayat berapa UU Tipikor nyang dilanggar? Dimana uangnya dan apa buktinya?

Dirgahayu Partai Keadilan Sejahtera

******

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun